Pemerintah Naikkan Harga Beras, Inflasi Mengintai

Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:44 WIB
Pemerintah Naikkan Harga Beras, Inflasi Mengintai
Bapanas menaikkan harga beras di Agustus 2025. Inflasi kini mengintai. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa]
Kesimpulan
  • Bapanas menaikkan HET beras dan diprediksi bisa memicu inflasi.
  • HET beras kini mulai dari Rp 13.500 per kg hingga Rp 15.500 per kg.
  • Penyaluran beras pemerintah diharapkan bisa meredam inflasi.

Suara.com - Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro mengatakan lonjakan harga beras bisa menimbulkan inflasi, setelah Badan Pangan Nasional menetapkan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.

"Challenge-nya akan ada kuartal tiga ke atas, sebesar 2,6 persen. Kalau dampak lanjutan berlangsung, baru kemudian akan menormalisasi di kuartal keempat," kata Andry dalam paparan economic outlook dalam video virtual, Kamis (28/8/2025).

Dia berharap rencana penyaluran beras dan stabilisasi harga yang dilakukan bisa berjalan lancar, sehingga tekanan inflasi bisa berkurang. Pemerintah sendiri berencana mendistribusikan 1,73 juta ton besar ke pasar.

"Jadi diharapkan menormalisasi suplai beras di semester kedua atau triwulan ketiga, kalau forecast kita kuartal 4 masih 2,4 persen artinya masih masuk dalam range Bank Indonesia," tandasnya.

Sebelumnya lewat Surat Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025 tertanggal 22 Agustus 2025, pemerintah menaikkan HET beras medium di Zona I, II dan III.

Zona I meliputi wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Sementara Zona II mencakup Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, serta Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan. Sementara Zona III adalah Maluku dan Papua.

HET beras di Zona I kini mencapai Rp 13.500 per kilogram untuk beras medium. Sementara di Zona II mencapai Rp 14.000 dan naik menjadi Rp 15.500 di Zona III.

Alasan kenaikan HET beras medium ini menurut Bapanas agar penggilingan padi tetap bisa memproduksi beras. Karena saat ini harga gabah kering giling (GKP) juga telah mengalami kenaikan di petani.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengeklaim harga beras di 15 provinsi di Indonesia sudah mengalami penurunan. Penurunan harga tersebut, setelah Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Daerah melakukan operasi pasar besar-besaran di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Seni Perang Lawan Sampah Makanan: Selamatkan Sisa Nasi, Lawan Inflasi

"Ini mungkin operasi pasar terbesar untuk menekan harga. Alhamdulillah kami pantau dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) ada 10, ada mengatakan sudah 13, ada yang mengatakan 15 provinsi harganya (beras) sudah turun," klaim Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?