BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Jum'at, 12 September 2025 | 10:02 WIB
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Bank Syariah Indonesia (BSI). (Antara/ ist)
Baca 10 detik
  • BSI kembangkan Green Zakat untuk dampak sosial dan lingkungan berkelanjutan
  • Program Desa BSI pakai energi terbarukan dan raih penghargaan SAFE 2025
  • Bisnis emas BSI tumbuh pesat, dorong peningkatan fee based income hingga 34,33 persen 

Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen menghadirkan zakat yang tidak hanya bermanfaat secara social tetapi juga menjawab tantangan keberlanjutan lingkungan.

Hal ini untuk mendorong potensi ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, green zakat ini berhasil memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik sekaligus mewujudkan keberlanjutan lingkungan.

"Melalui pendekatan Green Zakat, BSI membuktikan bahwa zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan sosial, ekonomi, sekaligus ekologis," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Tidak hanya itu, BSI mendorong potensi program Desa BSI.

Apalagi, program dilengkapi dengan fasilitas panel surya sebagai sumber energi terbarukan yang dipergunakan untuk kegiatan operasional Desa BSI.

“Melalui Green Zakat, kami ingin memastikan bahwa prinsip Maqashid Syariah benar-benar diwujudkan dalam menjawab isu perubahan iklim," bebernya.

Keberhasilan BSI dalam melahirkan inovasi Green Zakat sebagai instrumen pendanaan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, mendapat penghargaan dari Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025.

Hal ini tentunya membuat BSI terus berkomitmen dalam melayani nasabah.

Baca Juga: Vietjet Umumkan Investasi Miliaran Dolar untuk Beli Pesawat Ramah Lingkungan

Apalagi, BSI terus mendorong peningkatan bisnis yang sehat dan sustain.

Salah satunya mendorong islamic ecosystem yang menjadi ciri khas bisnis bank syariah.

Layanan islamic ecosystem yang saat ini terus dikembangkan adalah bisnis emas dan haji.

Terlebih, layanan bank emas BSI diresmikan Presiden RI Prabowo Subianto 26 Februari 2025 lalu.

Saat ini, layanan BSI Emas telah menembus 1 ton emas.

"Bisnis emas menjadi salah satu instrumen keuangan syariah yang saat ini diminati. Tercermin dari lonjakan saldo BSI Emas dalam gramase mencapai 110 persen year to date (Desember-Juni 2025) dan jumlah transaksi pembelian emas melalui BYOND meningkat 191 persen YTD," kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar.

Di sisi lain inovasi ini selain memberikan pengaruh positif terhadap pembiayaan, juga pertumbuhan fee based income (FBI).

Ilustrasi emas  (Unsplash)
Ilustrasi emas (Unsplash)

Dimana secara keseluruhan, fee based income BSI pada posisi Juli 2025 tumbuh sekitar 34,33 persen year on year.

Capaian ini didorong oleh tiga segmen utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan FBI, yakni Bisnis Emas, Treasury dan E-Channel.

Bisnis emas membukukan pertumbuhan di atas 60 persen, Treasury dan E-channel masing-masing membukukan pertumbuhan 30 dan 20 persen.

"BSI terus menggali potensi bisnis yang sehat dan sustain serta inovasi layanan dan produk yang optimal kepada nasabah," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI