RI Gali Investasi Hilirisasi Alumunium di Jepang

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 23 September 2025 | 08:33 WIB
RI Gali Investasi Hilirisasi Alumunium di Jepang
Ingot produksi Inalum.
Baca 10 detik
  • Inalum mencari investor Jepang untuk hilirisasi aluminium

  • Inalum membuka peluang kolaborasi dengan investor global

  • Kerja sama ini bertujuan mengembangkan industri aluminium nasional

Suara.com - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) membidik investor dari Jepang untuk mengembangkan hilirisasi aluminium. Dalam hal ini, Inalum membuka peluang investasi global strategis dengan Tiberius, Honda, dan Panasonic mengenai peluang investasi, hilirisasi, dan pengembangan pasar aluminium Indonesia di Jepang.

Dalam hal ini, perseroan telah menandatangani Heads of Agreement (HoA) dengan Perusahaan Energi dan Komoditas Vitol.

Direktur Utama Inalum, Melati Sarnita, menjelaskan potensi hilirisasi aluminium di Indonesia masih sangat tinggi dan membutuhkan komitmen dari banyak pemangku kepentingan.

PT Inalum (Indonesia Asahan Alumunium)
PT Inalum (Indonesia Asahan Alumunium)

Dengan potensi besar tersebut, Inalum membuka peluang kepada setiap pihak yang ingin berkolaborasi dengan perseroan dalam pengembangan ekosistem komoditas bauksit-aluminium di Indonesia

"Bagi Inalum kerja sama ini bukan semata soal modal. Ada komitmen jangka panjang untuk membangun industri aluminium rendah karbon, mendukung transisi energi bersih, sekaligus membuka lapangan kerja dan pasar baru," ujar Melati Sarnita seperti dikutip, Selasa (23/9/2025),

Penandatanganan (Letter of Intent) antara Inalum dengan Vitol diwakili oleh Soichiro Kihara disaksikan langsung oleh dengan perwakilan mitra internasional, diantaranya Ken Fujiwara, dan Kouhei Tanabe dari Panasonic.

Setelah penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan business matching potensi kolaborasi dengan semangat keberlanjutan rantai pasok dan industri aluminium Indonesia yang dilakukan Bersama Tiberius (dan mitra).

Sekaligus melakukan diskusi terkait Pemanfaatan Paviliun Indonesia sebagai platform pameran produk sampingan, teknologi, dan ide inovatif. Pertemuan juga dihadiri oleh delegasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia yaitu Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko Perekonomian Gede Edy Prasetya.

Saat ini Inalum sedang melakukan 3 aksi korporasi besar dalam rangka pengembangan hilirisasi industri aluminium nasional antara lain: Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung dengan target meningkatkan kapasitas produksi dan Optimalisasi Performance Smelter Grade Alumina di Kalimantan Barat; dan Rencana Pembangunan Smelter Aluminium Baru.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri

Corporate Secretary MIND ID Pria Utama menyampaikan langkah pembukaan kerja sama global merupakan kesatuan ikhtiar MIND ID agar dapat memberikan kontribusi ekonomi yang lebih besar bagi ekonomi Indonesia.

Semakin banyak investor global yang ikut berkontribusi dalam pengembangan hilirisasi mineral, maka akan semakin besar manfaat ekonomi yang diterima Indonesia, baik dalam hal penyerapan tenaga kerja, maupun nilai tambah ekonomi yang tercipta di masa depan.

"Industri pertambangan mineral indonesia memiliki potensi pengmbangan yang besar. Kami berupaya memastikan agar dampak hilirisasi aluminium yang dihasilkan dapat lebih optimal dan mampu menjawab harapan yang dimandatkan oleh pemerintah, yakni menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI