IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:20 WIB
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
IHSG hari ini [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG ditutup menguat tipis 0,27%, namun disertai net sell (penjualan bersih) investor asing sekitar Rp472 miliar

  • Berdasarkan analisis teknikal, tekanan jual asing yang tinggi mengindikasikan IHSG berpotensi terkoreksi hari ini

  • Pasar domestik mendapatkan sentimen positif dari rencana pemerintah menggulirkan stimulus senilai hampir US$2 miliar (Rp31 triliun) untuk liburan Nataru

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup di zona hijau, menguat tipis sebesar 0,27%.

Meskipun demikian, penguatan tersebut tidak didukung oleh investor asing. Pasar mencatat adanya penjualan bersih (net sell) yang cukup besar dari investor asing, mencapai sekitar Rp472 miliar.

Saham-saham blue chip perbankan menjadi target utama penjualan asing, dengan BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BMRI (Bank Mandiri) menjadi saham yang paling banyak dilepas.

Selain itu, saham EMTK, BUMI, dan COIN juga turut menjadi sasaran jual oleh investor asing.

Berdasarkan analisis teknikal, kajian harian BNI Sekuritas, meskipun ditutup positif kemarin, tekanan jual asing yang tinggi mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi hari ini.

Investor disarankan untuk memperhatikan level-level penting berikut:

Level Support IHSG: 8080 - 8100
Level Resist IHSG: 8150 - 8180

Dampak Stimulus Pemerintah untuk Musim Liburan Akhir Tahun

Di tengah proyeksi teknikal yang cenderung negatif, pasar domestik mendapatkan sentimen positif dari rencana pemerintah menggulirkan stimulus senilai hampir US$2 miliar (sekitar Rp31 triliun) untuk musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca Juga: IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah

Paket stimulus ini ditujukan untuk meningkatkan daya beli dan mobilitas masyarakat, termasuk diskon tarif 12-14% untuk tiket kereta, kapal feri, dan pesawat.

Program ini berjalan paralel dengan insentif lain, seperti pembagian 10 kg beras kepada 18,3 juta rumah tangga dan skema padat karya senilai Rp5,3 triliun.

Tim riset Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai, paket stimulus tambahan ini memperkuat narasi bahwa konsumsi domestik akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV-2025.

Sektor-sektor yang diperkirakan akan diuntungkan meliputi:

  1. Sektor Konsumsi: Produsen dan distributor barang konsumsi pokok seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) akan diuntungkan dari distribusi beras. Peningkatan daya beli juga akan mendukung PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
  2. Sektor Transportasi dan Infrastruktur: Diskon tarif transportasi diperkirakan meningkatkan mobilitas, menguntungkan operator infrastruktur seperti PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
  3. Sektor Konstruksi: Kontraktor milik negara berpeluang mendapatkan proyek tambahan dari program padat karya, termasuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
  4. Sektor Ritel: Stimulus fiskal diharapkan mendorong konsumsi rumah tangga, berdampak positif bagi peritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Secara keseluruhan, meskipun fundamental domestik didukung stimulus, investor tetap perlu mencermati dampak eksekusi stimulus dan tekanan jual asing yang masih kuat.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI