Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)

Senin, 13 Oktober 2025 | 16:45 WIB
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • BUMI akuisisi 99,68 persen saham Wolfram Limited, target 100 persen November. 

  • Produksi Wolfram berpotensi dorong EBITDA BUMI naik hingga 57 persen. 

  • Samuel Sekuritas rekomendasikan Buy saham BUMI dengan target harga Rp 200.

Suara.com - PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) telah mengakuisisi 99,68 persen saham Wolfram Limited, sebuah perusahaan pertambangan di Australia.

Akuisisi tersebut telah selesai setelah mendapatkan persetujuan dari Australian Foreign Investment Review Board (FIRB). Bumi menargetkan kepemilikan saham  100 persen pada November 2025.

Lantas bagaimana nasib saham atas akuisisi tesebut?

Melansir riset Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) emiten afiliasi Grup Bakrie ini dengan adanya akuisi BUMI bisa mencatatkan potensi produksi sebesar 40 ribu ons pada tahap awal operasi Wolfram di tahun 2027.

Bumi Resources
Bumi Resources

Angka itu, diperkirakan menjadi pendorong utama kinerja BUMI, dengan potensi peningkatan EBITDA hingga 57 persen. 

"Melihat valuasi yang masih tergolong menarik dan prospek ekspansi yang solid, kami mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham BUMI dengan target harga Rp 200 per saham," tulis SSI dalam riset yang dikutip, Senin (13/10/2025).
Adapun, aset valuasi yang berhasil diakuisisi yaitu yaitu Crush Creek dan Mount Carlton.

Untuk diketahui, pada hari ini saham BUMI bergerak menguat ke level Rp 142 per lembar saham atau naik 2,90 persen. Pada hari ini, sebanyak 3,78 miliar diperdagangankan dengan nilai transaksi mencapai Rp 529,6 miliar.

Crush Creek memiliki cadangan emas sebesar 191 ribu ons dan sumber daya mencapai 470 ribu ons dengan kadar 2,33 gram per ton. Sedangkan Mount Carlton memiliki cadangan sebesar 129 ribu ons dan sumber daya 197 ribu ons dengan kadar 1,39 gram per ton.

Berdasarkan data tersebut, valuasi aset Wolfram menunjukkan rasio EV terhadap cadangan sebesar USD 133 per ons, yang mencerminkan diskon sekitar 64 persen dibandingkan rata-rata tertimbang global untuk transaksi serupa, sehingga dinilai cukup menarik dari sisi valuasi.

Baca Juga: Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin

Sebelum memulai kembali operasional di kedua lokasi tersebut, BUMI akan melakukan perbaikan atau refurbishment dengan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar USD 5,8 juta. Ditargetkan produksi komersial dimulai pada Juni 2026 menggunakan fasilitas flotation plant. 

Dalam rencana jangka panjangnya, Bumi akan membangun fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) untuk memperluas kapasitas emas, yang direncanakan beroperasi pada 2029 dengan capex sekitar USD 45,5 juta. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI