MUFG dan Danamon Dorong Pembiayaan Hijau, Target Net Zero Emisi 2060!

Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:31 WIB
MUFG dan Danamon Dorong Pembiayaan Hijau, Target Net Zero Emisi 2060!
MUFG Bank. [MUFG]
Baca 10 detik
  • MUFG dan Danamon dorong keuangan berkelanjutan dukung target Net Zero 2060.

  • Beragam instrumen hijau diperkenalkan, termasuk Sustainability-Linked Loans.

  • Keberhasilan capai target hijau dapat beri keuntungan finansial bagi peminjam

Suara.com - MUFG Bank Ltd (MUFG) bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) terus berkomitmen dalam mendorong keuangan berkelanjutan melalui penyelenggaraan MUFG Net Zero World (MUFG N0W) 2025.

Hal ini menjadi wujud nyata kolaborasi sektor perbankan dalam mendukung target emisi nol bersih Indonesia pada 2060.

Head of Sustainable Finance, Asia Pacific for MUFG Bank Colin Chen menjelaskan bahwa keberlanjutan telah berevolusi dari sekadar isu lingkungan menjadi bagian integral dari tata kelola perusahaan modern.

Menurutnya, bisnis saat ini harus memahami konsep double materiality, yang tidak hanya mengukur dampak isu keberlanjutan terhadap kinerja finansial.

Namun, bagaimana operasional perusahaan memengaruhi masyarakat dan lingkungan.

“Kami berupaya menghadirkan solusi pembiayaan yang berorientasi pada masa depan rendah karbon dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ujar Colin Chen, Head of Sustainable Finance, Asia Pacific for MUFG Bank, Senin (13/10/2025).

Head of Sustainable Finance, Asia Pacific for MUFG Bank Colin Chen. [Suara.com/Rina]
Head of Sustainable Finance, Asia Pacific for MUFG Bank Colin Chen. [Suara.com/Rina]

Kata dia, prinsip keuangan berkelanjutan adalah pendorong utama dalam mengatasi krisis iklim dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Konsep ini mencakup berbagai instrumen pembiayaan yang mempertimbangkan dampak sosial dan tata kelola yang baik.

"Green Financing, untuk proyek yang berdampak positif pada lingkungan. Lalu, Sustainability Financing, yang mendanai proyek dengan aspek lingkungan dan sosial. Ditambah Social Financing, untuk proyek yang bertujuan mengatasi isu sosial. Hingga Transition Finance, untuk membantu sektor yang sulit beralih (hard-to-abate sectors) memulai proses dekarbonisasi," jelasnya.

Baca Juga: Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting

Selain itu, salah satu inovasi yang disoroti adalah Sustainability-Linked Financing (SLF), khususnya dalam bentuk Sustainability-Linked Loans (SLL).

Instrumen ini mengaitkan kondisi pembiayaan, seperti suku bunga, dengan keberhasilan peminjam dalam mencapai target keberlanjutan yang telah disepakati.

"Semakin baik pencapaian target, semakin menguntungkan pula kondisi pinjamannya," ucap Colin Chen.

Selain itu, Blended Finance juga semakin banyak digunakan di negara berkembang dengan memadukan dana komersial dan non-komersial guna mempercepat transisi ekonomi hijau.

Indonesia turut memperkuat arah kebijakan keberlanjutan melalui Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan OJK, yang diluncurkan dalam dua fase pada 2014 dan 2021.

"Jika perusahaan mampu mencapai indikator kinerja keberlanjutan tertentu, seperti pengurangan emisi atau efisiensi energi, maka syarat pinjaman menjadi lebih menguntungkan," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI