Suara.com - PT Kitong Karya Indonesia, dalam hal ini Stratlogic.AI merupakan perusahaan pertama yang mempergunakan artificial intelligent (AI). Hal ini dilakukan saat mengadakan sebuah forum internasional yang mempertemukan Delegasi Pemerintah Amerika Serikat yang diwakili Parlemen Negara Bagian Arizona, dengan pemerintah Indonesia, investor, para pelaku bisnis indonesia.
Pertemuan ini merupakan langkah dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia & Amerika Serika dengan tercapainya tiga kesepakatan penting yang menandai babak baru dalam hubungan ekonomi, teknologi dan pendidikan antara kedua negara, dengan kesepakatan pertama, DPR Arizona berencana mendirikan Arizona Trade Office di Indonesia, yang akan berfungsi sebagai pusat fasilitasi perdagangan dan investasi antara negara bagian dan provinsi, sekaligus menjadi wadah untuk memperluas peluang bisnis lintas sektor.
Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kehadiran resmi Arizona Trade Office, menandai komitmen kuat terhadap peningkatan hubungan ekonomi dan kemitraan strategis antara kedua wilayah.
Kedua, kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam rantai pasok (supply chain), dengan fokus pada sektor manufaktur, energi bersih, dan teknologi digital, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Ketiga, pengembangan program pertukaran tenaga kerja terampil dan pendidikan vokasi, yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta mempererat hubungan antar masyarakat sebagai fondasi penting dalam kerja sama ekonomi dan pembangunan bersama. Arizona sendiri terkenal dengan Arizona State University dengan kualitas terbaik di dunia di bidang STEM.
“Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi digital dan teknologi di kawasan Asia Tenggara. Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya membuka pintu investasi, tapi juga jembatan pengetahuan dan inovasi antarbangsa,” ujar Andy Hutapea, CEO KBF International, yang juga warga negara Amerika Serikat kelahiran Indonesia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran kritikal StratLogic.Ai, yang membantu pemerintah, dan sektor swasta membangun komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif. Bersama KBF International, sebuah organisasi berbasis di Amerika Serikat, Stratlogic AI berkomitmen memperkuat jembatan antara dunia usaha Indonesia dan Amerika Serikat melalui solusi berbasis data, teknologi, dan diplomasi strategis.
Keberhasilan penyelenggaraan reception dinner ini bukan hanya simbol hubungan bilateral yang semakin erat, tetapi juga langkah nyata menuju masa depan kolaborasi ekonomi yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Atas nama Presiden Indonesia, Pak Prabowo Subianto menyampaikan terimakasih dan memberikan dukungan penuh terhadap kehadiran delegasi Arizona, AS, atas nama pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah wujud langkah strategis dalam memperkuat kemitraan ekonomi, teknologi, dan pendidikan hingga level tertinggi antara Amerika Serikat dan Indonesia,” ujar Yuza, Asisten Khusus Presiden.
Baca Juga: Dunia Pekerjaan Makin Canggih Tapi Lulusan Ilmu Komputer Banyak Menganggur, Apa Penyebabnya?
Acara puncak dihadiri oleh Ketua DPR Arizona Tony Rivero beserta 6 perwakilan dari daerah Arizona yang berbeda. Selain itu, dari Indonesia dihadiri oleh Asisten Khusus Presiden DirgaYuza Setiawan, Rektor Institute Teknologi Bandung Prof. Tatacipta, Deputi Investasi & Pengusahaan BP Batam Fary Francis, Direktur Utama Pindad Sigit P Sentosa, dan Anggota Komite Eksekutif Percepatan pembangunan Papua, Billy Mambrasar, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, Stafsus Menteri Pertahanan RI, Indrawan, serta perwakilan diplomatik lainnya.***