AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!

Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:49 WIB
AHY Ungkap Alasan Bandara Kertajati yang Dibangun Era Jokowi Sepi!
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada media gathering 'Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta, Selasa (21/10/2025). [Suara.com/Yaumal]
Baca 10 detik
  • Bandara Kertajati sepi karena lokasi terpencil dan konektivitas terlambat.

  • Pemerintah berupaya menghidupkan bandara melalui kerja sama MRO dengan GMF AeroAsia.

  • Diharapkan MRO menarik maskapai dan mengurangi ketergantungan pada Jakarta

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap alasan Bandara Kertajati sepi penumpang.

Bandara Kertajati yang berada di Majalengka, Jawa Barat dibangun pada era pemerintahan mantan Presiden ke 7 Joko Widodo atau Jokowi.

Pembangunannya menelan dana sebesar Rp 2,6 triliun, dan diresmikan Jokowi pada 24 Mei 2018.

AHY mengaku saat ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dirinya harus dihadapkan dengan persoalan bandara tersebut.

"Di awal saya masuk ke Kemenko Infrastruktur ini, dihadapkan dengan permasalahan Kertajati," kata AHY pada media gathering 'Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Dia mengaku secara bangunan dan fasilitas bandara itu sangat megah. Sayangnya, Bandara Kertajati berada di lokasi yang terpencil.

Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

"Nah, disinilah mungkin awalnya dulu kurang terintegrasi. Bandara dibangun tapi konektivitasnya terlambat. Sehingga nanggung," ucapnya.

"Ah, kalau gitu mending ke Jakarta sekalian. Lalu ditinggalkan, sepi. Padahal besar, bagus, infrastrukturnya lengkap tapi hanya di bandara itu. Kawasannya belum hidup," kata AHY menjelaskan.

Untuk itu, pemerintah tengah berupaya menghidupkan bandara itu, salah satunya menjalin kerja antara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMF AeroAsia).

Baca Juga: AHY Ungkap PR Prabowo Setelah 1 Tahun Menjabat: 9,9 Juta Keluarga Tidak Punya Rumah

"Untuk menghadirkan fasilitas MRO, maintenance, repair, and overhaul. Mengapa itu perlu? Paling tidak kita mulai sebelum kita mengembangkannya menjadi aerospace park dan lain sebagainya, tapi dengan MRO ini kita harapkan nanti untuk perawatan ya, termasuk juga perbaikan pesawat, kita awali dulu dengan helikopter," jelas AHY.

Harapan dengan langkah itu bisa menarik maskapai komersial lain untuk terbang dari Bandara Kertajati.

"Mudah-mudahan berikutnya nanti pesawat yang lebih besar sehingga tidak selalu kita harus merujuk ke Jakarta, tidak juga harus ke luar negeri. Tapi bisa dikerjakan di Kertajati," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI