- Dalam kunjungan tersebut, KDM menemukan dugaan "kenakalan" perusahaan besar yang tidak hanya berpotensi merusak infrastruktur daerah, tetapi juga mengeksploitasi hak-hak pekerjanya.
- Muatan galon Aqua yang idealnya hanya 5 ton, di lapangan ditemukan dimuat hingga 13 ton hampir tiga kali lipat dari batas normal.
- Yang lebih mirisnya, supir truk yang bertugas mengantar barang dengan muatan berlebih inilah yang kerap dijadikan kambing hitam saat terjadi kecelakaan.
Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), melakukan inspeksi mendadak (sidak) yang menggemparkan ke Pabrik Aqua di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, pada Senin (20/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, KDM menemukan dugaan "kenakalan" perusahaan besar yang tidak hanya berpotensi merusak infrastruktur daerah, tetapi juga mengeksploitasi hak-hak pekerjanya.
Temuan utama dalam sidak ini adalah adanya praktik kelebihan muatan truk yang ekstrem. Muatan galon Aqua yang idealnya hanya 5 ton, di lapangan ditemukan dimuat hingga 13 ton hampir tiga kali lipat dari batas normal.
Dedi Mulyadi menyayangkan praktik ini, terutama di saat Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah gencar membangun dan memperbaiki jalan. Perusahaan besar sekelas Aqua justru diduga menjadi salah satu kontributor utama kerusakan jalan dan jembatan di Subang akibat beban angkut yang melampaui batas.
"Di saat kami sedang getol membangun jalan, perusahaan besar sekelas Aqua diduga menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan dan jembatan yang ada di Subang," tegas KDM.
Yang lebih mirisnya, supir truk yang bertugas mengantar barang dengan muatan berlebih inilah yang kerap dijadikan kambing hitam saat terjadi kecelakaan, padahal mereka hanya menjalankan perintah perusahaan.
Fakta yang lebih menyedihkan terungkap mengenai nasib para supir. Selain dipaksa membawa muatan 13 ton, upah yang mereka terima dinilai jauh dari kata layak. Untuk sekali perjalanan mengantar galon Aqua dengan risiko muatan berlebih, supir hanya dibayar Rp125.000.
“Upah akinya Rp125 ribu, beban muatan dibikin 3 kali lipat tapi upah supirnya hanya Rp125 ribu,” kritik Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Jawab Keraguan Publik, Aqua Rilis Video Animasi Terbentuknya Air Mineral Aqua dari Dalam Tanah