-
Jamkrindo jamin Rp 186,76 triliun, bantu 4,4 juta pelaku UMKM.
-
Penjaminan kredit UMKM inklusif adalah fokus utama Jamkrindo saat ini.
-
Jamkrindo lakukan transformasi digital, didukung jaringan kantor luas.
Suara.com - PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) terus memperkuat dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui layanan penjaminan kredit yang makin inklusif.
Sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia, Jamkrindo berperan penting membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha yang layak (feasible) namun belum bankable.
Hingga September 2025, Jamkrindo mencatat volume penjaminan sebesar Rp 186,76 triliun. Angka ini terdiri dari penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 116,54 triliun dan penjaminan non-KUR Rp 70,21 triliun.
Lewat skema tersebut, Jamkrindo telah membantu lebih dari 4,4 juta pelaku UMKM serta mendukung penyerapan 11,69 juta tenaga kerja di berbagai sektor.
![Plt Direktur Utama Jamkrindo Abdul Bari, [ist].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/09/49407-jamkrindo.jpg)
Plt Direktur Utama PT Jamkrindo, Abdul Bari, mengatakan capaian ini mencerminkan komitmen perusahaan memperkuat ekosistem pembiayaan inklusif bagi UMKM.
"Sebagai lembaga penjaminan yang memiliki mandat besar dalam mendukung perekonomian nasional, Jamkrindo berupaya terus membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha yang feasible namun belum bankable. Dengan penjaminan yang kuat dan tata kelola yang prudent, kami ingin berperan aktif menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan," ujar Abdul Bari seperti dikutip, Senin (3/11/2025).
Selain penjaminan, Jamkrindo juga aktif melaksanakan berbagai program pemberdayaan untuk memperkuat kapasitas pelaku UMKM, seperti Roadshow Literasi Keuangan dan Digital Marketing di 10 kota dan kelas bisnis Kriyativepreneur di Bantul, Yogyakarta. Program ini ditujukan agar UMKM dapat lebih adaptif di era digital.
Direktur Manajemen SDM, Umum, dan Manajemen Risiko Jamkrindo, Ivan Soeparno, menambahkan perusahaan terus memperkuat fondasi bisnis melalui transformasi digital dan pengembangan produk penjaminan yang fleksibel.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkontribusi bagi kemajuan ekonomi nasional. Keberhasilan UMKM adalah keberhasilan Jamkrindo, dan keberhasilan Jamkrindo adalah keberhasilan Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
Dengan jaringan 9 kantor wilayah, 54 kantor cabang, dan 15 unit layanan di seluruh Indonesia, Jamkrindo memastikan layanan penjaminan dapat diakses hingga ke daerah terpencil, memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata.
Sementara, Managing Partner BUMN Research Group LM FEB UI, Toto Pranoto, menilai industri penjaminan memiliki peran strategis dalam mendorong pelaku usaha kecil naik kelas.
Menurutnya, keberhasilan lembaga penjaminan tidak hanya diukur dari profit, tetapi dari kontribusi dalam memperluas akses pembiayaan dan meningkatkan kapasitas UMKM.
Terkait transformasi BUMN, ia menilai kehadiran Danantara Asset Management sebagai langkah memperkuat tata kelola dan optimalisasi nilai aset BUMN. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kinerja finansial dan mandat pelayanan publik agar dampak ekonomi yang dihasilkan lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam konteks itu, Toto menegaskan peran PT Jamkrindo sebagai BUMN penjaminan untuk terus memperkuat inovasi dan program yang mendukung UMKM naik kelas.
"Fungsi Jamkrindo ke depan bukan hanya soal profit, tetapi memberikan dampak yang semakin besar dan signifikan bagi sektor UMKM," pungkasnya.