Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 05 November 2025 | 13:40 WIB
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
Waskita Karya kembali pada bisnis inti atau core business sebagai kontraktor murni (Dok: Waskita Karya)
Baca 10 detik
  •  Rencana merger BUMN Karya terus dikaji hingga 2026 demi efisiensi.

  • Rencana ini bertujuan kurangi jumlah BUMN Karya menjadi tiga perusahaan kuat.

  • Waskita Karya siap konsolidasi agar BUMN konstruksi fokus pada bisnis utama.

Suara.com - Rencana penggabungan usaha atau merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya ternyata terus berjalan. Berbagai pihak baik BUMN maupun BPI Danantara terus melakukan kajian yang rampun 2026 untuk menentukan skema yang terbaik.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Muhammad Hanugroho, mengatakan merger ini sebagai upaya agar BUMN karya kembali fokus pada bisnis utama, yakni konstruksi.

"Selain itu, untuk peningkatan sinergi dan efisiensi operasional," ujarnya dalam paparan publik yang dikutip, Rabu (5/11/2025).

Proyek penghubung yang digarap Waskita Karya antara lain Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa timur, serta Jembatan Ogan di Sumatera Selatan (Dok: Waskita Karya)
Proyek penghubung yang digarap Waskita Karya antara lain Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa timur, serta Jembatan Ogan di Sumatera Selatan (Dok: Waskita Karya)

Awalnya Kementerian BUMN sebelumnya akan menggabungkan WSKT dengan PT Hutama Karya (Persero). Namun, dalam perjalanannya, rencana itu berubah dan kembali dikaji oleh PT Danantara Asset Management (Persero) dan melibatkan konsulyan independen.

“Memang sempat ada wacana integrasi Waskita kepada Hutama Karya. Namun, kami bersama Danantara akan melakukan kajian kembali untuk menentukan skema terbaik dari proses konsolidasi ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusanatara (BPI Danantara) Dony Oskaria memberi kabar soal nasib BUMN-BUMN Karya di bawah lembaga baru. Banyak skema yang akan dilakukan Danantara untuk mengatur BUMN-BUMN Karya tersebut.

Salah satunya, bilang Dony, melakukan pengurangan jumlah BUMN Karya lewat skema penggabungan usaha atau merger.

"Skemanya tentu akan multi dan salah satu yang pasti ada mergernya pasti. Jadi pengurangan dari jumlah BUMN karya kita. Ini sedang kita kaji," ujarnya saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Menurut Dony, rencana konsolidasi BUMN Karya ini juga akan mengurangi jumlahnya, dari tujuh perusahaan menjadi tiga perusahaan.

Baca Juga: Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun

Adapun, kekinian terdapat 7 BUMN Karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

"Jadi salah satunya diantaranya ada pengurangan dan konsolidasi Kita lagi menghitung kurang lebih akan jadi 3 perusahaan karya yang kuat nanti ke depannya," ucapnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI