-
Pemerintahan Prabowo–Gibran mengusung Visi Indonesia Emas 2045 dengan delapan misi Asta Cita.
-
Program prioritas seperti makan bergizi gratis, sekolah rakyat, dan DTSEN diklaim meningkatkan gizi, pendidikan, dan ketepatan bantuan sosial.
-
Pemerintah juga menyiapkan perluasan lapangan kerja untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengusung Visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045'.
Visi itu akan diwujudkan dengan delapan misi yang disebut Asta Cita dalam mensejahterahkan masyarakat Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Asisten Khusus Presiden Dirgayuza Setiawan, saat membuka sambutan di Youth Economic Summit (YES) 2025.
Acara ini diselenggarakan CORE Indonesia berkolaborasi dengan Suara.com dengan mengusung tema "The New Economy Generation: Sustain, Scale, Succed.
Dalam sambutannya, dia mengungkapkan, program prioritas yang terus diusung oleh Presiden Prabowo Subianto sudah banyak dirasakan masyarakat.
Salah satunya adalah program makan bergizi gratis (MBG) yang membantu masyarakat.
Sebab, ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan dengan perbaikan gizi yang dilakukan pemerintah.
"Kita harus menghadirkan kesetaraan, bukan kesamaan. Kalau kesamaan semua orang kita kasih hal yang sama, belum tentu dia akan cukup maju untuk bisa ikut dalam kemerdekaan," katanya saat sambutan di Youth Economic Summit (YES) 2025 di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, Sabtu (15/11/2025).
Menurut dia, program ini bisa membantu Indonesia dalam mengurangi kemiskinan.
Baca Juga: Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI
Pasalnya, dengan perbaikan gizi dari makan bergizi gratis akan meningkatkan kecerdasaran generasi muda di Indonesia.
"Tapi kita berikan lebih banyak kepada mereka yang membutuhkan lebih banyak. Kalau kita bicara apa yang akan dilakukan oleh bapak presiden untuk mencapai 0 persen kemiskinan," katanya.
Selain makan bergizi gratis (MBG), program sekolah rakyat juga membantu generasi muda dalam mendapatkan pendidikan yang gratis dan mudah.
Hal ini tentunya bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"Kita juga berikan sekarang sekolah rakyat dan sekolah umum untuk anak-anak yang berprestasi ini untuk memastikan pendidikan di Indonesia merata," jelasnya.
Tidak hanya itu dengan ada Program Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), membuat pemerintah bisa memberikan program bantuan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu.
Sehingga, bantuan yang diberikan bisa diberikan dengan orang yang tepat sasaran.
![Ilustrasi MBG. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/30/81489-ilustrasi-mbg-ist.jpg)
"Tahun depan 2026, kita akan salurkan sekitar 1,377 juta dalam berbagai program kepada masyarakat secara langsung. Dan kita menggunakan DTSR yang tadi untuk langsung mengagetkan siapa yang berhak mendapatkan," ujarnya.
Selain itu, dia pun membeberkan bahwa pemerintah Prabowo Subianto juga merencanangkan pembukaan lapangan kerja. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jadi untuk mengejar pertumbuhan ini kita harus lihat kompetitif advantage di Indonesia apa. Dan saya sangat mengharapkan teman-teman ekonomi muda bisa mengidentify dan mengejar pertumbhan ekonomi sehingga selalu mengingatkan apa kompetitif dalam mendorog ekonomi kita. Hal ini agar bisa menangkar setiap opportunity yang didapatkan," tandasnya.
Sementara itu, Youth Economic Summit (YES) 2025 bakal menghadirkan diskusi ekonomi Indonesia dengan para ekonomi CORE Indonesia.
Diskusi ini untuk memberikan solusi dan strategi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adapun, forum inspiratif yang mempertemukan para pemuda, akademisi, dan praktisi ekonomi untuk memperkuat peran generasi muda dalam akselerasi transformasi ekonomi nasional.
Selain itu, diskusi ini membahas arah kebijakan ekonomi nasional dan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Keduanya akan membahas arah kebijakan ekonomi nasional dan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Acara berlanjut dengan peluncuran buku “Ruang Gagasan” dan sesi panel bertema “Indonesia at a Crossroads: Empowering Youth to Accelerate Economic Transformation”, yang menghadirkan narasumber muda dari berbagai bidang, diantaranya Yusuf R. Manilet dan Azhar Syahida dari CORE Indonesia, Dipo Satria Ramli dari Universitas Indonesia, dan Jeany Hartriani dari Katadata Green.
Selain itu, YES 2025 juga akan menampilkan program Youth Empowerment Talk (YET), yang fokus pada literasi keuangan, investasi, dan kewirausahaan.
Tiga pembicara inspiratif, yaitu Lolita Setyawati (Co-founder Daya Uang), Ni Putu Kurniasari (COO Bareksa), dan Arky Gilang (CEO Greenprosa) akan memberikan wawasan praktis untuk mendorong kemandirian finansial generasi muda.