Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!

Senin, 17 November 2025 | 10:14 WIB
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. [Tangkapan layar]
Baca 10 detik
  • OJK menyoroti rendahnya literasi keuangan generasi muda yang membuat mereka rentan terhadap berbagai modus scam.

  • Kerugian akibat penipuan mencapai Rp7,3 triliun dengan ratusan ribu laporan, didominasi penipuan belanja, fake call, dan investasi bodong.

  • OJK terus memperluas edukasi melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan untuk meningkatkan ketahanan finansial masyarakat

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengingatkan generasi muda terkait pentingnya literasi keuangan dalam pengelolaan keuangan secara bijak, tangguh, dan juga berkelanjutan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat dan generasi muda.

Saat ini, masih banyak masyarakat yang terkena scam (segala bentuk penipuan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak jujur dari korban, seperti uang, data pribadi, atau barang).

“Kalau kita melihat data Indonesia Anti-Scam Center per November tahun ini, data kerugian masyarakat yang dilaporkan kepada Indonesia Anti-Scam Center sudah mencapai Rp 7,3 triliun, termasuk lebih dari 323 ribu laporan masyarakat," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Dia menambahkan, kasus scam ini sangat mengerikan dan juga menyedihkan dan memprihatinkan.

"Ada sejumlah modus yang dilakukan antara lain penipuan transaksi belanja yang jumlahnya lebih dari 58 ribu laporan dengan kerugian lebih dari Rp 1 triliun," ujar Friderica Widyasari Dewi.

Modus lain yaitu fake call, ini juga banyak sekali menimpa masyarakat dengan mereka berpura-pura menjadi teman, saudara, berpura-pura mengalami kecelakaan dan lain-lain yang kemudian meminta.

Ilustrasi Scam. [Pixabay]
Ilustrasi Scam. [Pixabay]

Sehingga, tidak memberikan kesempatan kepada orang untuk berpikir secara rasional begitu, karena panik dan sebagainya, kemudian langsung mentransfer sejumlah uang yang mereka minta.

"Yang ketiga adalah penipuan investasi, ini juga hati-hati. Anak muda sekarang hype dengan, oh yuk berinvestasi dan lain-lain dan sebagainya, tapi alih-alih investasi, ternyata mereka malah masuk kepada investasi bodong,” ungkap Friderica.

Baca Juga: Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal

Dia mengungkapkan, perbandingan dengan negara-negara lain di Anti-Scam Center negara lain.

Dalam satu hari bisa menerima 150-200 laporan. Sedangkan Indonesia bisa menerima 800-1000 laporan masyarakat yang terkena scam.

Untuk itu, OJK menghadirkan inovasi dan strategi edukasi keuangan yang efektif dan berkelanjutan bersama seluruh stakeholder. Salah satunya, melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan.

"Sehingga, generasi muda bisa mampu merencanakan masa depan finansialnya dengan lebih baik," bebernya

Berdasarkan data per Oktober tahun ini, melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, sudah dilaksanakan 42.121 program edukasi dan literasi yang telah menjangkau lebih dari 200 juta peserta atau viewers di seluruh Indonesia.

“Tentu saja ini memerlukan orkestrasi dan juga sinergi dan kolaborasi yang terus menerus antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk hari ini kerja sama dengan Katadata yang rasanya juga sangat baik selama ini melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat termasuk melalui acara Financial Healing,” terang Friderica.

Dengan tantangan-tantangan ini, lanjut Friderica, hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang besar.

Menurutnya, OJK mempunyai tugas untuk melindungi masyarakat dari berbagai macam ancaman seperti scam.

"Masyarakat juga harus semakin waspada, harus mampu membentengi dirinya sendiri agar tidak terjebak ke dalam jebakan seperti scam atau investasi bodong," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI