-
QRIS Tap makin melesat, memproses 252 ribu transaksi dan dipakai lebih dari 1,1 juta merchant.
-
Pembayaran digital terus booming, dengan transaksi tumbuh 31% dan QRIS melesat 139% pada Oktober 2025.
-
Sistem pembayaran BI tetap stabil dan andal, didukung infrastruktur kuat dari BI-FAST hingga SNAP
Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Oktober 2025, tetap tumbuh positif didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal, termasuk penggunaan QRIS Tap.
Apalagi, QRIS Tap telah memproses sekitar 252 ribu transaksi dengan nilai mencapai Rp 13,8 miliar.
Rinciannya, jumlah merchant yang menggunakan QRIS Tap dalam pembayarannya ada 1,1 juta.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendrata mengungkapkan, penggunaan QRIS Tap terus meningkat, khususnya di sektor transportasi dan ritel.
"QRIS Tap ini terus tumbuh ya di berbagai daerah terutama untuk sektor transportasi dan ritel dan saat ini sudah ada 14 provinsi yang mengimplementasikan QRIS Tap di sektor transportasi," ujarnya dikutip dari akun Instagram @bank_indonesia, Minggu (23/11/2025).
Sementara itu, volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,45 miliar transaksi atau tumbuh 31,20 persen (yoy) pada Oktober 2025 didukung oleh perluasan akseptasi pembayaran digital.
Adapun, volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 2,91 persen (yoy) dan 12,03 persen (yoy), termasuk transaksi QRIS yang tumbuh 139,45 persen (yoy).
![Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (11/9/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/12/33655-kpk-periksa-deputi-gubernur-bi-filianingsih-hendarta.jpg)
Kinerja positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 446,77 juta transaksi atau tumbuh 31,96 persen (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.115,09 triliun pada Oktober 2025.
Baca Juga: Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
Selain itu, volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem BI-RTGS tercatat sebanyak 0,99 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp 22.524,61 triliun pada Oktober 2025.
Sedangkan dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 13,37 persen (yoy) menjadi Rp 1.213,76 triliun pada Oktober 2025.
Senada yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
Infrastruktur yang stabil tecermin pada penyelenggaraan SPBI dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal, serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Oktober 2025.
"Struktur industri yang sehat tergambar pada interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran yang terus menguat dan diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas," bebernya.
Selain itu, perluasan adopsi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) mendukung penguatan interkoneksi, tecermin dari transaksi pembayaran berbasis SNAP yang terus meningkat.