Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 25 November 2025 | 08:19 WIB
Profil Superbank (BSPR): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Superbank [Dok Superbank]
Baca 10 detik
  • PT Superbank Indonesia Tbk (BSPR) memulai IPO pada 25 November 2025, menawarkan 13% saham dengan harga Rp525-Rp695 per lembar.
  • Superbank mencatatkan turnaround laba bersih Rp60,12 miliar pada Q3/2025.
  • Kinerja didukung pertumbuhan kredit 45,79% dan aset 70%, disertai perbaikan rasio efisiensi operasional signifikan.

Suara.com - PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank), entitas yang bergerak di sektor jasa perbankan, secara resmi memulai proses Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Superbank yang meluncur dengan kode saham BSPR berencana melepas sebanyak-banyaknya 4.406.612.300 saham baru, atau setara dengan maksimal 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dalam prospektus yang dirilis hari ini, Selasa, 25 November 2025, saham Superbank ditawarkan pada kisaran harga Rp525 hingga Rp695 per lembar.

Dengan harga penawaran ini, nilai total penawaran publik diproyeksikan dapat mencapai hingga Rp3,06 triliun.

Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 10–15 Desember 2025, dengan perkiraan pencatatan saham di BEI pada 17 Desember 2025.

Empat sekuritas besar, termasuk Mandiri Sekuritas, CLSA Sekuritas, Trimegah Sekuritas, dan Sucor Sekuritas, menjadi penjamin pelaksana emisi.

Kinerja Turnaround: Superbank Berbalik Laba dari Kerugian 

Proses IPO ini didukung oleh laporan kinerja keuangan yang sangat positif. Superbank berhasil mencatatkan turnaround yang signifikan pada Kuartal III/2025 (periode 31 September 2025 – unaudited).

Laba Bersih: Perseroan melaporkan laba bersih Rp60,12 miliar pada kuartal III/2025, berbalik 180 derajat dari posisi rugi Rp285,73 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Baca Juga: Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu

Laba Operasional: Laba operasional tercatat mencapai Rp81,53 miliar, jauh membaik dari rugi Rp290,72 miliar pada Kuartal III/2024.

Perbaikan kinerja ini sebagian besar didorong oleh meningkatnya efisiensi dan pendapatan bunga. Pendapatan bunga bersih tercatat tumbuh impresif 63,76% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) menjadi Rp1,10 triliun.

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pertumbuhan Kredit

Kinerja fundamental Superbank menunjukkan penguatan yang solid:

Pertumbuhan Kredit: Total kredit yang disalurkan melonjak 45,79% YoY, mencapai Rp9,03 triliun pada akhir Kuartal III/2025.

Pertumbuhan Aset: Total aset perusahaan terangkat 70% YoY, mencapai Rp16,5 triliun.

Rasio Efisiensi: Rasio efisiensi operasional menunjukkan perbaikan tajam. Cost to Income Ratio (CIR) turun signifikan menjadi 70,14% dari 149,65% pada periode yang sama tahun lalu. Net Interest Margin (NIM) juga naik menjadi 10,64%.

Kualitas Aset: Kualitas aset terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh Non-Performing Loan (NPL) Gross pada level 2,83% dan NPL Net 1,21%.

Dari sisi pendanaan, DPK meningkat 44,91% YoY menjadi Rp9,61 triliun, mayoritas didorong oleh lonjakan Deposito (tumbuh 70,68% YoY) dan Tabungan (tumbuh 57,40% YoY).

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI