Baca 10 detik
- Menteri Keuangan Purbaya menyatakan perlambatan ekonomi delapan bulan pertama 2025 disebabkan kesalahan domestik, bukan tekanan pasar global.
- Neraca perdagangan Indonesia tetap surplus kumulatif $33,48 Miliar, menunjukkan ketahanan ekspor meski terjadi gejolak perekonomian dunia.
- Pemerintah menyuntikkan dana Rp200 triliun ke Himbara untuk merangsang likuiditas yang sebelumnya sangat kering dan melambat.
Dampak dari kebijakan itu, Purbaya menyebut bisa menambah stimulus ekonomi karena suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman turun.
"Jadi ke depan akan kita pastikan terus agar APBN yang kita jalankan tidak ikut mencekik perekonomian kita, dengan turut memperhatikan keadaan uang di sistem perekonomian. Dan saya berharap Komisi XI mendukung langkah saya dalam hal ini. Karena ini enggak ada ekspansi fiskal, fiskalnya tetap sama, tapi kita manage dengan lebih bagus, sehingga ekonominya bisa terus tumbuh," pungkasnya.