- Pemerintah sedang memfinalisasi pembiayaan program pembangunan PLTS 1 MW di tiap desa atas gagasan Presiden Prabowo.
- Menteri ESDM Bahlil bertemu Presiden Prabowo di Istana Jakarta pada Rabu (26/11/2025) membahas implementasi energi terbarukan.
- Proyek ini terkait Koperasi Desa Merah Putih dengan target total kapasitas 100 GW untuk transisi energi.
Suara.com - Pemerintah tengah memfinasilisasi program pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tiap desa. Kini pembahasannya terkait dengan pembiayaannya sebelumnya nantinya dieksekusi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut dirinya telah menggelar rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (26/11/2025) kemarin.
Dalam rapat rapat itu Bahlil menyampaikan perkembangannya kepada Prabowo.
![Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (14/11/2025). [Suara.com/Yaumal]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/14/77941-menteri-esdm-bahlil-lahadalia.jpg)
"Kami kebetulan melakukan rapat terkait dengan implementasi daripada energi baru terbarukan, khususnya di pembangkit listrik tenaga surya," ujar Bahlil dikutip pada Kamis (27/11/2025).
Adapun kapasitas PLTS yang dibangun di setiap adalah memiliki daya sebesar 1 megawatt (MW). Program itu kata Bahlil merupakan gagasan dari Presiden Prabowo.
Saat ini, bilangnya, pembahasan program tersebut sudah masuk pada tahap skema pembiayaan.
"Dan Alhamdulillah tadi sudah hampir selesai, tapi kami lihat skemanya sekarang yang kami lagi bahas dengan pembiayaannya," jelas Bahlil.
Program PLTS setiap desa itu berkaitan dengan Koperasi Desa Merah Putih. Total kapasitas seluruhnya diproyeksikan memiliki daya sebesar 100 gigawatt (GW).
Dengan proyek itu kebutuhan listrik untuk operasional Koperasi Desa Merah Putih akan bersumber dari PLTS.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Stok LPG 3 Kg Tak Langka Selama Nataru
Pembangunannya juga bagian dari upaya transisi energi menuju energi baru terbarukan, guna mencapai target nol emisi.