- Menteri Ketenagakerjaan akan segera melaksanakan Magang Nasional gelombang III yang menampung 20.000 peserta.
- Gelombang ketiga program ini akan lebih inklusif, mencakup daerah dan membuka lowongan khusus bagi penyandang disabilitas.
- Program Magang Nasional direncanakan melibatkan siswa SMK secara bertahap guna meningkatkan kesiapan lulusan industri.
Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memastikan pemerintah segera menggelar Program Magang Nasional gelombang III, yang bakal menampung 20.000 peserta baru. Dia dua gelombang sebelumnya, sekitar 80.000 lulusan perguruan tinggi sudah diserap.
Yassierli mengatakan Magang Nasional gelombang III ini juga akan lebih inklusif, karena disebar ke daerah-daerah serta membuka peluang untuk penyandang disabilitas. Sementara lulusan SMK juga akan diserap dalam program Magang Nasional selanjutnya.
“Sudah 80.0000, kurang lebih, batch 1 dan batch 2. Batch ketiga berarti sisa 20.000 lagi. Dan anggarannya sudah siap,” kata Yassierli di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Batch ketiga juga tengah disiapkan agar mencakup formasi khusus untuk penyandang disabilitas. Kemnaker ingin memastikan kesempatan magang inklusif bagi berbagai kelompok.
“Bahkan kita sedang mempersiapkan batch tiga ini, lowongan khusus untuk disabilitas,” kata Yassierli.
Selain itu, batch ketiga juga akan diarahkan agar lebih merata di seluruh daerah, tidak terpusat di Jakarta. Pemerintah tengah mendorong peran pemerintah daerah, termasuk BUMD dan BLUD, untuk ikut membuka lowongan magang.
“Kita ingin kesempatan ini merata,” ujarnya.
Ia menyebut magang nasional dirancang sebagai program berbasis kebutuhan perusahaan atau on demand. Artinya, perusahaan yang memposting kebutuhan tenaga magang, bukan pemerintah yang menempatkan langsung.
“Jadi bukan kita, ini ada sekian orang taruh di sana, taruh di sini. Tidak (asal),” ujar Yassierli.
Baca Juga: Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Program magang 6 bulan ini juga disebut efektif menggantikan proses rekrutmen panjang dan mahal di perusahaan. Yassierli menjelaskan bahwa evaluasi peserta selama magang dapat menggantikan fungsi asesmen rekrutmen. Dari evaluasinya, Yassierli meyakini peluang peserta magang untuk direkrut cukup besar.
“Tiga puluh persen disarankan feeling saya, itu akan diterima. Semoga sampai 50 persen,” kata dia.
Di sisi lain, Kemnaker mencatat antusiasme BUMN jauh lebih tinggi dibanding perusahaan swasta. Namun Yassierli menilai hal itu bagian dari proses adaptasi. Ia menyebut para pendaftar kini mulai lebih strategis memilih posisi dengan melihat tingkat persaingan di tiap lowongan.
Setelah meninjau pemagang, Menaker mengumumkan bahwa evaluasi batch ketiga akan menjadi dasar pemerintah menentukan arah kebijakan magang nasional tahun depan.
Sasar Lulusan SMK
Yassierli juga berencana memperluas Program Magang Nasional dengan mulai melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kebijakan ini disiapkan sebagai strategi untuk mempercepat link and match pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.