Gen Z Lebih Pilih Tabungan Digital, Ini Alasannya

Selasa, 09 Desember 2025 | 15:02 WIB
Gen Z Lebih Pilih Tabungan Digital, Ini Alasannya
Ilustrasi Gen Z. (Unsplash)
Baca 10 detik
  • Masyarakat Indonesia semakin selektif memilih penyimpanan dana, memprioritaskan instrumen aman seperti deposito dan tabungan digital.
  • Faktor penentu pilihan meliputi biaya admin rendah, stabilitas aplikasi, serta kemudahan transfer dan penggunaan QRIS oleh Gen Z.
  • Survei Ipsos menunjukkan responden mengutamakan keamanan dana dan kemudahan pencairan bunga, dengan SeaBank unggul dalam deposito dan tabungan.

Suara.com - Di tengah dinamika ekonomi dan meningkatnya tekanan biaya hidup, masyarakat Indonesia kini terlihat semakin berhati-hati dan selektif dalam mengelola dana mereka.

Hal ini tercermin dari kecenderungan masyarakat yang lebih memilih instrumen penyimpanan dana yang dinilai aman dan stabil, terutama pada deposito dan tabungan digital.

Managing Director Ipsos, Hansal Savla, mengatakan, hasil survei Ipsos menunjukkan bahwa meningkatnya kesadaran finansial di kalangan masyarakat juga membuat aspek biaya layanan menjadi faktor yang turut diperhatikan.

Promo bebas biaya admin misalnya, menjadi salah satu alasan utama dalam memilih layanan perbankan digital.

"Performa pada aplikasi bank digital yang stabil (mudah diakses dan jarang eror), dan mudah digunakan untuk aktivitas keuangan harian secara konsisten menjadi faktor yang penting bagi masyarakat," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Survei ini juga menemukan bahwa mayoritas pengguna bank digital—khususnya Gen Z dan Milenial—paling sering menggunakan aplikasi bank digital mereka untuk transfer, top-up e wallet, dan pembayaran QRIS, disusul dengan tabungan, hingga penggunaan produk deposito.

"Kami melihat generasi pengguna yang lebih muda mendorong perubahan preferensi dalam layanan keuangan," ucapnya.

Menurut Hansal, mereka mengutamakan kepraktisan dan kecepatan, termasuk dalam mengelola tabungan secara digital.

"Sehingga selain keamanan, platform yang mampu memberikan pengalaman yang lancar dan praktis akan lebih diunggulkan," katanya.

Dia pun mengatakan, deposito tetap menjadi instrumen yang dianggap mampu memberikan perlindungan nilai dana, sekaligus imbal hasil yang lebih stabil.

Tren ini juga sejalan dengan hasil riset dalam laporan Ipsos Cost of Living 2025, yang mencatat bahwa hanya 25 persen masyarakat Indonesia merasa kondisi finansial mereka berada pada kategori “doing alright” atau dalam kondisi cukup baik.

Baca Juga: Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?

"Kondisi inilah yang membuat masyarakat semakin cermat dalam memilih layanan dan platform penyimpanan dana," katanya.

Dalam rangka memahami preferensi masyarakat terhadap layanan tabungan dan deposito digital, Ipsos sebagai salah satu perusahaan riset pasar terkemuka di dunia merilis survei terbarunya.

Terungkap bahwa masyarakat Indonesia kini semakin memprioritaskan keamanan, stabilitas aplikasi, kemudahan pencairan dana, hingga efisiensi biaya layanan dalam memilih platform tabungan hingga deposito digital.

Survei ini melibatkan 300 responden di Indonesia dan menilai persepsi pengguna terhadap sejumlah aplikasi bank digital yang terus berkembang di pasar.

Hasil survei ini menunjukkan bahwa faktor keamanan dan keuntungan produk tabungan dan deposito juga menjadi pertimbangan utama bagi para responden.

Ilustrasi keuangan digital. [Pixabay]
Ilustrasi keuangan digital. [Pixabay]

"Pada kategori produk deposito yang dinilai aman dan menguntungkan, SeaBank unggul dengan 39 persen diikuti Bank Jago (30 persen ) Neobank (29 persen), Allo Bank (19 persen) dan Superbank (15 persen)," bebernya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI