Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 14 Desember 2025 | 19:47 WIB
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
Decentralized Finance (De-Fi) [Paysaxas]

Suara.com - Decentralized Finance, atau yang disingkat DeFi, adalah istilah yang merujuk pada beragam aplikasi jasa keuangan berbasis aset kripto.

Teknologi ini dianggap sebagai disrupsi signifikan terhadap sektor keuangan konvensional.

Pasalnya, layanan yang ditawarkan benar-benar menyerupai kegiatan jasa keuangan pada umumnya—mulai dari pinjam meminjam hingga produk lindung nilai—tetapi seluruh transaksinya dilakukan menggunakan aset kripto, bukan mata uang fiat.

Inspirasi utama di balik teknologi DeFi adalah blockchain, yang memberikan wewenang kepada setiap pengguna untuk memantau dan memverifikasi histori transaksi.

Dengan adopsi DeFi, sistem blockchain yang awalnya hanya digunakan untuk transaksi mata uang semata kini diperluas untuk mengakomodasi berbagai kegiatan jasa keuangan lain.

Konsep desentralisasi menjadi inti dari teknologi ini. Dalam sistem DeFi, tidak ada satu pun otoritas tunggal yang memiliki kendali atau wewenang untuk mengatur, menangguhkan, atau membatalkan transaksi.

Sebagai perbandingan, sektor keuangan tradisional dikendalikan oleh otoritas seperti bank sentral atau perusahaan pembayaran (misalnya Visa).

Namun, di dalam DeFi, seluruh arus aset kripto diatur dan dikendalikan oleh sistem algoritma yang berjalan secara otomatis, transparan, dan dapat dipantau oleh publik.

Mekanisme Kerja DeFi: Peran Vital Smart Contract

Baca Juga: Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya

Sistem decentralized finance beroperasi dengan memangkas semua perantara di dalam kegiatan jasa keuangan. Pengguna DeFi bisa bertransaksi langsung dengan pengguna lain tanpa memerlukan intervensi otoritas sentral.

Saat ini, sebagian besar aplikasi DeFi dibangun di atas jaringan Ethereum, yang merupakan aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin.

Teknologi ini memanfaatkan sistem yang disebut smart contract (kontrak pintar).

Smart contract adalah sistem di mana sebuah kode akan secara otomatis menjalankan transaksi antar pengguna DeFi hanya jika syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya telah terpenuhi.

Sebagai contoh, pengguna dapat mengatur pengiriman aset kripto pada waktu tertentu atau bahkan berdasarkan kondisi eksternal (misalnya, pengiriman baru dilakukan jika kondisi cuaca sedang hujan).

Dengan rencana pembaruan ke Ethereum 2.0, aplikasi-aplikasi DeFi diharapkan dapat beroperasi lebih efisien dan cepat di masa depan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI