- IHSG menjadi topik hangat karena gairah yang kuat mendorongnya mendekati level psikologis 9.000 hingga akhir tahun 2025.
- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis IHSG akan mencapai 9.000 akhir 2025 didukung fundamental ekonomi solid.
- Kenaikan IHSG menguntungkan pemilik saham Big Cap, emiten, Pemerintah melalui BUMN, serta investor asing yang kembali masuk.
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan, secara fundamental, IHSG ke 9.000 di akhir tahun memang tidak sepenuhnya mengada-ada, tetapi lebih tepat disebut aspiratif.
“Hingga awal November, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid, dengan inflasi terkendali di 2,86 persen yoy, PMI manufaktur ekspansif di 51,2 atau lebih tinggi dari negara besar lainnya seperti Korea Selatan, China, Jerman, dan Inggris, ditambah surplus dagang tembus US$33,5 miliar,” ujar Liza.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menilai penguatan IHSG sepanjang 2025 didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif solid. Dia pun optimistis IHSG akan segera menembus level 9.000.
“OJK melihat penguatan IHSG sepanjang 2025 didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif solid, termasuk pertumbuhan ekonomi yang terjaga dan stabilitas sektor keuangan,” kata Inarno.
Namun demikian, OJK menegaskan tidak menetapkan target indeks tertentu. Regulator lebih menekankan penguatan ekosistem pasar modal serta menjaga stabilitas dan integritas pasar di tengah dinamika global yang masih berfluktuasi.
“Optimisme terhadap pasar tetap perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas jangka pendek serta pengelolaan risiko yang baik oleh investor,” kata Inarno.
Lantas Siapa yang Diuntungkan?
Kenaikan IHSG secara merata memberikan keuntungan, tetapi beberapa pihak dan sektor meraih manfaat yang paling besar:
Pemilik Saham Big Cap: Investor yang memegang saham-saham blue chip (kapitalisasi besar) di sektor Perbankan (Big Four) dan Komoditas akan menikmati kenaikan nilai aset tertinggi.
Baca Juga: IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
Perusahaan Emiten: Kenaikan harga saham meningkatkan kapitalisasi pasar perusahaan, mempermudah mereka mencari modal baru (misalnya melalui right issue atau penerbitan obligasi) dengan valuasi yang lebih baik.
Pemerintah (Melalui BUMN): Kenaikan harga saham BUMN akan meningkatkan nilai aset negara di pasar modal.
Investor Asing: Dana asing kembali masuk (terlihat dari net foreign buy) karena melihat Indonesia sebagai tujuan investasi yang relatif aman dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dibandingkan pasar negara maju.
Apakah Investor Ritel Diuntungkan?
“Perbaikan sentimen dan valuasi diharapkan mendorong kenaikan IHSG dan meningkatkan imbal hasil dividen bagi investor,” ujar Deputi Kepala Divisi Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Kresna Partogi Hutabarat.
OJK sendiri akan terus memperkuat pengawasan untuk memastikan pasar berjalan secara wajar dan transparan. "Regulasi kami siap mendukung pertumbuhan, sambil melindungi investor dari praktik manipulasi," kata Inarno.