Suara.com - Sepuluh tahun belakangan, formasi false 9 familiar dalam sepak bola. Ketika itu, Timnas Spanyol keluar sebagai juara Piala Eropa 2012 usai menggunakan pakem tersebut.
Namun tahukah Anda bahwa formasi itu sudah ada jauh sebelum Tim Matador mengimplementasikannya di Piala Eropa. Berikut dirangkum sejarah singkatnya.
Apa Itu False 9?
Sebelum sepak bola seperti sekarang, nomor punggung ditentukan oleh posisi pemain di atas lapangan. Kebetulan, nomor 9 sendiri identik dengan pemain depan yang beroperasi di tengah.
Tapi, berbeda dengan penyerang klasik, seorang false 9 acap kali menerima bola di posisi yang lebih dalam dan ikut membangun serangan bersama para gelandang.
Sejarah Perkembangan False 9
Mungkin banyak yang mengira bahwa false 9 digalakan oleh Timnas Spanyol. Faktanya, pakem ini sudah ada sejak 1930an.
Salah satu pemain yang beroperasi sebagai nomor 9 adalah Matthias Sindelar. Fisik yang tak terlalu kuat namun punya visi dan misi yang bagus membuatnya berada di posisi sembilan.
Setelahnya, muncul nama-nama seperti Nandor Hidegkuti dari Hungaria, Lionel Messi, hingga Cesc Fabregas.
Baca Juga: 5 Pemain dengan Assist Terbanyak untuk Lionel Messi
Awalnya, false 9 berada di posisi depan, Tapi, di fase membangun serangan, mereka turun nyaris ke garis tengah untuk membantu serangan.
Dari pergerakan yang mereka lakukan, ada 2 hingga 3 situasi yang terjadi. Pertama, adanya superioritas jumlah di lini tengah. Kedua, hal ini bakal membuat bek tengah lawan bingung untuk mengikuti pakem false 9.
Jika mereka ikut, akan membuat lubang yang dimanfaatkan oleh si tim yang menggunakan pakem false 9 via pemain sayap ke lini belakang lawan.
Contoh Terbaik
Peran false 9 bisa dibilang sulit dalam pengaplikasiannya di sepak bola. Hanya, ada beberapa pemain dan pelatih yang bisa meracik pakem itu dengan baik.