Suara.com - Semakin banyak nama-nama pemain keturunan yang menyatakan minatnya untuk membela Timnas Indonesia, salah satunya adalah Sandy Walsh.
Nama Sandy bahkan sudah muncul sejak beberapa tahun ke belakang. Penampilan apiknya yang berkarier di Eropa menjadi buah bibir di Indonesia setelah dia mengaku mempunyai darah keturunan Indonesia.
Pelatih Timnas Indonesia yang dahulu, Luis Milla, tertarik membawa Sandy Walsh untuk membela skuat Garuda di Asian Games 2018. Namun, kala itu belum terealisasi.
Kini, belum lama ini, Sandy Walsh juga mengaku didekati oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Kini, mimpinya untuk membela Indonesia semakin dekat dengan kenyataan.
Namanya menjadi salah satu dari empat pemain yang diajukan pelatih Shin Tae-yong ke PSSI untuk menjadi warga negara Indonesia.
Berikut profil Sandy Walsh yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sandy Walsh merupakan sosok kelahiran 14 Maret 1995 di Brussel, Belgia. Dia berstatus sebagai warga negara Belanda.
Ayah Sandy merupakan keturunan Irlandia, sementara ibunya, Brigitta Portier, dilahirkan dari orang tua asal Indonesia. Sandy mengaku punya hubungan baik dengan kakeknya yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: 3 Fakta Mees Hilgers, Calon Bek Timnas Indonesia yang Jadi Pahlawan FC Twente
Dalam wawancara yang dia lakukan di YouTube Bayu Eka Sari, Sandy Walsh menyebut bahwa kakek-neneknya merupakan keturunan jawa.
"Kakek lahir di Surabaya dan nenek di Purworejo. Mereka bertemu dan akhirnya pindah ke Belanda," ujar Walsh.
Masa kecil Sandy Walsh sudah diisi sepak bola. Dia bergabung dengan tim Tempo Oversijse pada 2001. Hanya satu tahun di sana, Sandy pindah ke ERC Hoeilaart.
Karier sepak bola Sandy semakin serius ketika bergabung dengan tim junior Anderlecht pada 2003. Cukup lama Sandy di Anderlecht hingga akhirnya memutuskan pindah ke Genk pada 2012.
Awalnya, Sandy bergabung dengan tim U-21 Genk, namun perlahan dia bisa menembus tim utama. Pada September 2012, dia menjalani debut profesionalnya bersama Genk dengan melawan Anderlecht di Liga Belgia.
Namun perjalanan Sandy tak mudah begitu saja. Dia tidak banyak mendapat kesempatan di tim utama dalam beberapa musim hingga akhirnya di musim 2014/15 dia mulai mendapat cukup banyak kesempatan dengan tampil 11 kali di semua kompetisi bersama Genk.