Dari total 89 kali memperkuat timnas Senegal, Mane telah menciptakan 29 gol atau rata-rata 0,32 gol per pertandingan, sedangkan Salah sudah menciptakan 47 gol dari 80 kali membela Mesir atau rata-rata 0,59 gol.
Pun begitu pada tingkat klub. Salah lebih superior daripada rekan satu timnya di Liverpool tapi satu sama lain akan membawa bola ke arah berlawanan dalam final AFCON 2021 nanti itu.
Dari 343 cap bersama enam klub berbeda, Mohamed Salah telah menciptakan 165 gol dari berbagai kompetisi. Ini artinya, rata-rata 0,48 gol setiap satu pertandingan.
Sementara Sadio Mane memiliki rata-rata 0,42 gol per pertandingan, dari total 179 gol yang dia diciptakan selama 429 kali bertanding untuk empat klub berbeda.
Di Liverpool pun demikian. Salah masih lebih dominan dibandingkan dengan Mane yang setahun lebih lama bergabung dengan The Reds.
Dari 229 cap bersama Liverpool sejak Juli 2017, Mohamed Salah sudah mencetak 148 gol, termasuk 111 gol dalam pertandingan liga.
Sedangkan dari 244 cap bersama tim yang sama sejak Agustus 2016, Mane telah mempersembahkan 107 gol yang 82 di antaranya dari pertandingan liga.

Sama-sama serba bisa
Kualifikasi kedua pemain pun tak begitu berbeda jauh. Mohamed Salah kerap disebut penyerang serba bisa, namun lebih luas dikenal sebagai winger yang beroperasi di sayap kanan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Putaran Keempat Piala FA: MU vs Middlesbrough, Man City vs Fulham
Posisi itu membuatnya efektif bergerak menyamping sampai tengah jantung pertahanan lawan dengan pergerakan kaki kirinya yang lincah nan kuat yang acap sulit dihentikan lawan.
Dia mematikan tak cuma kala mengeksekusi bola ketika peluang gol sudah di depan matanya, tetapi juga saat bermain satu dua dengan rekannya yang dia lakukan sangat cepat seperti rutin dia tunjukkan selama ini bersama Liverpool.
Dia piawai meneror dan merusak konsentrasi pertahanan lawan, sekaligus membebaskan rekan-rekannya menjadi tak terkawal di lini pertahanan lawan sehingga bebas mengoyak gawang mereka.
Bukan cuma posisi itu yang menunjukkan dia amat efektif sebagai eksekutor gol sehingga menjadi idaman semua klub, Salah juga bisa menjadi pelapis striker sebagai gelandang serang atau striker kedua.
Tetapi tahukah Anda, pada awal karirnya dia justru menempati posisi bek kiri saat masih bermain dalam level yunior di Mesir bersama klub El Mokawloon.
Setelah satu pertandingan melawan sebuah tim di mana El Mokawloon menang 4-0, Salah beberapa kali menyia-nyiakan peluang. Dari laga ini pelatih sadar telah keliru menaruh pemain ini pada posisi bek kiri. Selanjutnya Salah pun mendapatkan peran striker utama sampai dikenal luas seperti sekarang.