Suara.com - Semua pusing gara-gara bola, termasuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan Jokowi dibuat pusing karena 2 minggu terakhir ada masalah dengan Piala Dunia U-20, FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah.
Dengan pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, timnas Indonesia U-20 juga dibubarkan, namun timnas akan menjadi satu klub untuk mengikuti kompetisi reguler.
Piala Dunia U-20 menjadi perhatian banyak pihak di Indonesia setelah muncul penolakan terhadap kedatangan timnas Israel sebagai salah satu calon peserta.
Gubernur Bali I Wayan Koster bahkan sempat mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menyatakan bahwa Bali enggan menjadi tuan rumah untuk pertandingan yang melibatkan Israel.
Sejumlah penolakan tersebut kemudian membuat FIFA membatalkan proses drawing peserta grup yang semestinya berlangsung pada Jumat (31/3), lima hari sebelum acara tersebut digelar.
Sebelum kemudian benar-benar mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
![Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). [setkab.go.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/14/34063-presiden-republik-indonesia-joko-widodo-jokowi-setkabgoid.jpg)
Dikutip dari Antara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sakit kepala dalam mengurus sepak bola, khususnya terkait dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tapi yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing, betul," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh PAN di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu.
Baca Juga: Timnas Indonesia Waspadai Vietnam Setelah Tak Dilatih Park Hang-seo di SEA Games 2023
"Karena apapun itu sudah, sulitnya sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah itu yang mengajukan bukan 1, 2, 3 negara, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan lobi sana, lobi sini menyampaikan apa kesiapan infrastruktur dan fasilitas fasilitas kita, akhirnya terakhir tiga negara dan kita dipilih," cerita Presiden.
Presiden Jokowi menyebut pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur selama tiga tahun agar Indonesia dapat menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 di enam provinsi.
"Kita menyiapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi, tidak semudah itu dan saat kita menandatangani country house guarantee, di situ sudah tercantum semuanya apa-apa yang harus kita komitmenkan dan kita tanda tangan," jelas Presiden.
Fokus pikirkan sanksi FIFA

PSSI kini fokus pikirkan sanksi FIFA ke sepak bola Indonesia setelah Indonesia dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab dalam surat pengumuman, FIFA sebut ada sanksi menyusul untuk Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan Indonesia sudah ada tidak ada harapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.