Mereka juga menyindir PSSI yang sebelumnya berharap sang pelatih mulai mempersiapkan tim lebih awal demi hasil maksimal.
Perbandingan antara Kluivert dan Klinsmann pun mencuat. Seperti diketahui, Klinsmann dipecat dari kursi pelatih Korea Selatan karena dianggap tak memiliki etos kerja yang memadai.
“Dia tidak menunjukkan kepemimpinan,” ujar Ketua Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA), Chung Mong-gyu, dalam pernyataan terkait pemecatan Klinsmann—kutipan yang kini kembali diangkat sebagai sindiran untuk Kluivert.
Situasi ini menjadi semakin sensitif mengingat posisi Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat keempat Grup C dengan sembilan poin.
Dua pertandingan tersisa melawan China dan Jepang akan sangat menentukan nasib skuad Garuda di babak kualifikasi ini.
![Bak Bumi dan Langit! Beda Branko Ivankovic dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs China [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/13/41294-patrick-kluivert.jpg)
[Instagram]
Namun, alih-alih fokus membangun kekuatan tim, Kluivert justru tertangkap kamera menikmati pertandingan El Clasico bersama para legenda sepak bola dunia seperti Ronaldinho dan Edgar Davids.
Tindakan ini membuat sebagian pendukung dan media menilai sang pelatih terlalu santai di tengah situasi yang genting.
Media Korea bahkan menyebut bahwa amarah publik Indonesia mulai memuncak atas sikap sang pelatih.
Dalam artikel mereka yang bernada satir, Star News menyebut Kluivert sebagai "Klinsmann kedua," menyiratkan bahwa ia tengah mengulangi kesalahan yang sama seperti pelatih terdahulu Korea Selatan.
Baca Juga: Selamat Tinggal, Justin Hubner Angkat Kaki Setelah Laga Timnas Indonesia vs Jepang!
Kritik terhadap Kluivert juga berkaitan erat dengan keberhasilan era kepelatihan sebelumnya di bawah Shin Tae-yong.