Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 13:42 WIB
Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura
Yunus Nusi, Sekjen PSSI (Twitter/@PSSI)

Suara.com - Lama tak terdengar dan jarang nongol di publik, kabar mengejutkan datang dari Sekjen PSSI, Yunus Nusi.

Dikutip dari Suara.com, Yunus Nusi diangkat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Komisaris Independen PT Angkasa Pura Indonesia (APIA).

Penunjukan ini dilakukan pada 4 Juli 2025, menambah daftar panjang nama-nama baru di lingkungan BUMN.

Pengangkatan Yunus Nusi, bersamaan dengan politikus Partai Demokrat Elly Engelbert Lasut, sebagai Komisaris Angkasa Pura Indonesia, tertuang dalam surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-197/MBU/07/2025 dan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia Nomor KEP.DU.01/08.03.01/04/07/2025, seperti dikutip dari keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/7/2025).

Erick Thohir juga memberhentikan dengan hormat Irfan Wahid dan Ni Luh Enik Ermawati dari posisi komisaris Angkasa Pura Indonesia.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi. (pssi.org)
Sekjen PSSI, Yunus Nusi. (pssi.org)

Sebelum diangkat jadi Komisirasi PT Angkasa Pura, Yunus Nusi sempat maju sebagai calon legislatif di Pemilu 2024.

Hal ini diketahui dari story Instagram Raffi Ahmad yang diunggah oleh akun @hantamfootball. Terlihat Yunus Nusi diusung oleh Partai Golkar dengan nomor urut lima.

Dilansir di laman resmi info pemilu, Yunus Nusi akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur. Ada delapan nama yang akan bertarung.

Selain Yunus Nusi, salah satu tokoh sepak bola lainnya adalah Presiden Borneo FC, Nabil Husein.

Baca Juga: Postingan Arya Sinulingga Soal Liga Putri Bikin Dongkol Publik: Wapres Gibran Sampai Terseret

Yunus Nusi dikenal sebagai salah satu tokoh sepak bola nasional yang kerap bermanuver di tubuh PSSI. Hal itu wajar karena ia pun juga seorang kader Partai Golkar.

Nama Yunus Nusi sendiri disorot publik sepak bola nasional saat kisruh PSSI pada 2011. Saat itu, ia muncul sebagai kelompok 78 (K-78) yang mendukung pasangan Arifin Panigoro dan George Toisutta sebagai ketum dan waketum PSSI.

Namun dua nama yang diusung oleh K-78 itu kemudian ditolak oleh Komite Normalisasi. Kelompok ini kemudian melarikan dukungannya kepada Djohar Arifin yang kemudian terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2011-2015.

Selama kepemimpinan Djohar, K-78 tak sejalan. Yunus Nusi pun kerap vokal menyuarakan agar Arifin Panigoro dan George Toisutta menggantikan Djohar Arifin.

Akhir Desember 2011, Yunus Nusi kemudian menjadi bagian dari Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Tugas KPSI itu saat itu menyelenggarakan KLB PSSI 2012.

Keberadaan KPSI ialah mendesak PSSI dibawah pimpinan Djohar untuk segera menyelenggarakan KLB. KPSI kemudian bertugas menjalankan roda organisasi PSSI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI