Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 13:42 WIB
Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura
Yunus Nusi, Sekjen PSSI (Twitter/@PSSI)

Yunus sendiri kemudian dipercaya sebagai Sekretaris Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN). RASN ini sendiri dibentuk untuk melepaskan PSSI dari cengkreman kelompok tertentu dan tunduk pada statuta PSSI.

Saat sepak bola Indonesia adem. Pada 2016, Yunus Nusi menjadi bagian dari Kelompok 85 (K-85). Kelompok ini merupakan voters yang mengajukan segera diadakan KLB PSSI.

KLB didesak K-85 karena ketum PSSI saat itu La Nyalla Mattalitti terjerat kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur.

Yunus kemudian jadi motor untuk mengusung Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI gantikan La Nyalla. Saat Edy mundur sebagai ketum PSSI pada 2019, Yunus Nusi pun jadi bagian dari tim sukses Iwan Bule sebagai Ketum PSSI.

Menariknya, pria lulusan Universitas Widya Gama Samarinda ini juga berkecimpung di olahraga lain yakni Taekwondo.

Yunus Nusi sempat emban tugas sebagai Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia Kaltim tahun 2001-2009, juga pengurus KONI Kaltim tahun 2006-2014.

Rekam jejak ini yang akhirnya membuat Iwan Bule menunjuknya sebagai pengganti Ratu Tisha.

Selain itu Yunus Nusi juga aktif di Kosgoro dan partai Golkar. Dia merupakan Ketua Himpunan pengusaha Kosgoro Kaltim pada 2012-2017.

Selain itu, Yunus Nusi juga sempat digadang-gadang bakal ikut Pilkada Pohuwato pada 2020. Yunus bahkan sempat mengatakan bahwa ia memang memiliki niat untuk ikut Pilkada Pohuwato.

Baca Juga: Postingan Arya Sinulingga Soal Liga Putri Bikin Dongkol Publik: Wapres Gibran Sampai Terseret

Ilustrasi Yunus Nusi. [Suara.com]
Ilustrasi Yunus Nusi. [Suara.com]

Yunus Nusi dan Tragedi Kanjuruhan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam laporan hasil penyelidikan Tragedi Kanjuruhan menyebut bahwa sekjen PSSI, Yunus Nusi ialah sosok yang bertanggung jawab atas tewasnya 135 orang pada 1 Oktober 2022 pasca laga Arema vs Persebaya.

Menurut pihak Komnas HAM, keputusan untuk menentukan pertandingan berisiko tinggi berada di Sekjen PSSI yang saat ini dijabat Yunus Nusi.

"Satu memang tidak ditetapkannya pertandingan Arema FC versus Persebaya sebagai pertandingan berisiko tinggi. Kalau secara faktual pertandingan itu memang berisiko tinggi, makanya suporter cuma dari Arema saja," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam

Dari regulasi PSSI, disebutkan bahwa kewenangan untuk menentukan suatu pertandingan resiko tinggi, ada di tangan Sekjen PSSI.

"Ini terutama ketika diambil keputusan oleh sekjen atau sekretaris umum. Kalau dalam bahasanya di instrumennya, bahasa di organisasi PSSI, dipangkunya sekjen tapi di instrumen nya dipanggilnya sekretaris umum," jelas Anam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI