'Sihir' Maria Menado di Perfilman Tanah Melayu

Jum'at, 10 Agustus 2018 | 17:37 WIB
'Sihir' Maria Menado di Perfilman Tanah Melayu
Maria Menado

Meski berwajah cantik dan bertubuh seksi, bukan berarti Maria Menado nir prestasi.

Di periode tersebut, dia didaulat sebagai wanita paling cantik di Malaya oleh Majalah Times dan wanita dengan pakaian terbaik di Asia Tenggara oleh United Press International.

Menjadi mualaf

Dilahirkan di Tonsea, Minahasa,, Maria dihantar ke Makassar untuk tinggal dengan saudaranya.

Kala berusia 17 tahun, Maria muda ditawari untuk memamerkan baju kebaya di Singapura dan kemudian di Malaya.

Diiringi oleh paman dan bibinya, perjalanan pada 1950 membawa Maria ke Singapura, Kuala Lumpur, Ipoh, dan Pulau Pinang.

Nama Maria Menado diberikan oleh teman-temannya diambil dari tempat kelahirannya, dan nama itu kekal hingga saat ini.

Di usia 19 tahun, Maria Menado memeluk Islan dan menikah dengan promotor tinju sekaligus penulis skenario, A Razak Sheikh Ahmad.

'Penghidupan' hingga 'Pontianak'

Kemunculan Maria Menado di surat kabar dan majalah-majalah sebagai peragawati mode membawanya merambah dunia akting.

Pada 1951, dia ditawari oleh Shaw Brothers untuk beradu peran dengan P Ramlee di film 'Penghidupan'.

Inilah debutnya di dunia film.

Namun, pada 1957, Maria Menado mencapai puncak popularitasnya ketika membintangi film berjudul 'Pontianak'.

Pontianak ialah film horor Melayu yang pertama. Di film ini, Maria Menado berperan sebagai hantu kuntilanak.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI