Sebelumnya, Fedi Nuril sempat mengungkapkan ketakutannya atas kembalinya masa sekarang ke masa sebelum 1998. Ketakutannya itu didasari pada cara Presiden Prabowo Subianto merespons kritikan rakyat.
"Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat-buat, Bang," tegas Fedi Nuril tersebut pada Jumat (14/3/2025) membalas cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Fedi Nuril menambahkan, "Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar dibalas 'ndasmu'. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang 'otak kampungan'."
Aktor 42 tahun itu juga menunjukkan bukti berupa potongan tangkapan layar berisi kritikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Lina Miftahul Jannah tentang 'kabinet gemuk' di masa kini.
"Itu jadi gambaran kalau tujuannya untuk kepentingan politik semata. Ketika membuat lembaga baru, sejarusnya ada kajian mendalam. Kalau masalah kordinasi, jelas ini kemunduran (reformasi birokrasi). Yang bisa dijadikan satu malah dipecah," kata Lina, yang menyebut Kabinet Merah Putih sebagai 'kabinet balas jasa'.
Lalu, ada pula tangakapan layar sebuah cuitan berita berjudul "KSAD Sentil Penggiring Isu Kembalinya Dwifungsi ABRI: Otak Kampungan".
"Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itu lah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan," ujar Maruli Simanjuntak.