Suara.com - Dokter Richard Lee sempat melaporkan Dokter Detektif atau Doktif ke Mapolres Metro Jakarta Selatan pada 10 Februari lalu, atas dugaan pelanggaran UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen.
Dalam laporan Richard Lee, Doktif disebut merendahkan produk kecantikan milik bos skincare Athena lewat beberapa unggahan di TikTok.
Richard Lee sebagai pelapor sudah memberikan keterangan ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada 12 Februari. Ia turut menyerahkan bukti unggahan Doktif yang dianggap bermasalah.
![Dokter Detektif atau Doktif usai diperiksa atas laporan Richard Lee di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/17/27973-dokter-detektif-atau-doktif.jpg)
Hari ini, Senin (17/3/2025), giliran Doktif selaku terlapor yang dimintai klarifikasi atas laporan Richard Lee di Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Sama seperti Richard Lee, Doktif juga diminta menjawab 20 pertanyaan seputar konten ulasan produk skincare Athena yang dipermasalahkan.
"Sekitar 20-an mungkin ya," kata kuasa hukum Doktif, Haryadi Harding yang hari ini mendampingi kliennya.
Doktif juga meluruskan tudingan merendahkan produk kecantikan milik Richard Lee, dengan membawa bukti bahwa apa yang ia sampaikan adalah fakta.
"Jadi, ini adalah kasus suplemen White Tomato. Ini ada rilis dari Badan POM, yang menunjukkan bahwa produk White Tomato tidak pernah ada kandungan tomat putih. Jadi, kalau Doktif menyebutnya ya ini bohong atau menipu," papar Doktif.
Malahan menurut Doktif, justru Richard Lee sendiri yang mencemarkan nama baiknya, dengan membawa ulasan produk tersebut sampai ranah hukum.
"Ini cuma menambahkan stiker-stiker aja. Bahkan di iklan-iklannya, beliau pun mengatakan bahwa ada ekstrak kandungan tomat putih," jelas Doktif.
Doktif, yang sebenarnya dijadwalkan menghadiri pemeriksaan sejak Rabu pekan lalu, kini sudah hadir memberikan keterangan atas laporan Richard Lee.
Andai laporannya tidak terbukti, Doktif berharap Richard Lee mau berbesar hati mengakui kesalahan karena sudah membohongi konsumen.
"Untuk DRL, jangan lagi berlagak seperti amnesia. Kamu selalu menyebar iklan bahwa suplemen kamu mengandung ekstrak tomat putih," himbau Doktif.
Doktif pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas langkah tegas mereka merilis himbauan peredaran produk yang diduga bermasalah.
"Terima kasih kepada Prof. Taruna dan Badan POM karena sudah mengeluarkan atau merilis pelanggaran terhadap re-labelling dan iklan suplemen kesehatan WT," kata Doktif.