Suara.com - Keberhasilan film animasi Jumbo jadi karya layar lebar terlaris Tanah Air kembali direspons Ernest Prakasa.
Kali ini, Ernest menghidupkan memori ketika dirinya bersaing dengan kreator Jumbo, Ryan Adriandhy di final kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim perdana di 2011.
Masih lekat dalam ingatan Ernest, bagaimana saat itu Ryan keluar sebagai pemenang dan dirinya jadi juara tiga.
"Di SUCI, @Adriandhy nomer satu, gue nomer tiga," tulis Ernest di X, Minggu, 1 Juni 2025.
Setelah 14 tahun, momen bersejarah itu hadir lagi dalam cerita kehidupan Ryan dan Ernest.
Dengan Jumbo jadi film terlaris Tanah Air, Ernest seperti melihat ulang hasil final SUCI musim perdana, yang menempatkan Ryan di posisi teratas.
Mengingat film Agak Laen yang diproduseri Ernest juga menempati urutan ketiga terlaris, sama seperti posisi sang komika 14 tahun lalu.
"Hari ini, Jumbo udah jadi film nomer satu, sementara Agak Laen di posisi tiga," kata Ernest.
Namun sama seperti sebelumnya, Ernest sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan karena kalah bersaing kedua kalinya dengan Ryan.
Baca Juga: Teaser Anyar Beredar, Xiaomi Civi 5 Pro Pamer Baterai Jumbo dan Bodi Tipis
Dengan tegas, Ernest menyebut sudah sepantasnya karya Ryan bertengger di puncak industri perfilman Tanah Air sebagai karya terlaris.

"Selayaknya dan sepantasnya," tutur Ernest.
Ernest Prakasa sebelumnya juga mengucap selamat ketika Jumbo berhasil melampaui jumlah penonton Agak Laen di bioskop pada 11 Mei 2025.
Oleh Ernest, keberhasilan Jumbo dilihat sebagai prestasi yang harus dirayakan siapa pun yang mengenal Ryan.
"Sekarang sudah resmi, Jumbo menyalip Agak Laen. Kekalahan paling menyenangkan. Super proud!," ungkap Ernest kala itu, juga lewat sebuah tulisan di X.
Kini, Jumbo resmi jadi film terlaris Indonesia, meski belum diumumkan berapa jumlah terkini penonton mereka di bioskop.
"Teman-teman semua telah mengukir sejarah bersama @jumbofilm_id. Kita sama-sama membuktikan bahwa cerita bisa menggerakkan hati, dan kalian adalah bagian tak terpisahkan dari itu. Terima kasih. Peluk. Hormat. Cinta," tulis unggahan akun X resmi Visinema selaku rumah produksi film Jumbo beberapa menit lalu.
Ryan Adriandhy, beberapa jam sebelumnya, juga sudah mengirim sinyal bahwa mimpi masa kecil membuat film animasi berhasil membawanya ke puncak industri layar lebar.
"Saya mau bikin animasi, satu hari nanti! Sekarang, aku mau kamu mendengar ini. Satu hari itu sudah tiba, film kamu jadi yang nomor satu dalam sejarah Indonesia," kata Ryan, yang versi aslinya memakai Bahasa Inggris.
Film Jumbo bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang sering diejek karena tubuhnya yang gempal, sehingga dijuluki 'Jumbo' oleh teman-temannya.
Dikisahkan dalam alur cerita, Don menemukan sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Berbekal buku tersebut, Don bertekad untuk mementaskan sebuah pertunjukan seni yang terinspirasi dari cerita di dalamnya, sebagai upaya membuktikan kemampuannya dan mengenang orang tuanya.
Sejak tayang di bioskop pada 31 Maret 2025, film Jumbo memang mendapat banyak respons positif karena punya alur cerita yang menyentuh dan ditampilkan dalam bentuk animasi yang berkualitas tinggi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bahkan menyebut penayangan film Jumbo mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk kemajuan industri animasi Tanah Air.
Ryan Adriandhy pun sempat berencana menyiapkan perilisan versi Directors Cut dari film Jumbo dengan durasi 114 menit, kalau karyanya sukses di bioskop.
Namun pada akhirnya, Ryan tidak perlu membuktikan kesuksesan Jumbo lewat sisi lain karyanya yang belum dipertontonkan ke publik.