Sebelum Meninggal saat Khutbah, Ustaz Yahya Waloni Konsumsi 17 Jenis Obat di Penjara

Sabtu, 07 Juni 2025 | 17:56 WIB
Sebelum Meninggal saat Khutbah, Ustaz Yahya Waloni Konsumsi 17 Jenis Obat di Penjara
Yahya Waloni [Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia saat khutbah Jumat di Masjid Darul Falah Minasa Upa, Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat, 6 Juni 2025.

Belum diketahui secara persis apa yang menyebabkan Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia. Walaupun saat jatuh di mimbar, ulama 54 tahun tersebut sempat dibawa ke Rumah Sakit Bahagia.

Sebelum wafat, Ustaz Yahya Waloni sempat curhat ke Deddy Corbuzier. Ia ternyata pernah mengonsumsi 17 obat.

Ironisnya, belasan obat itu dikonsumsi bersamaan dengan dipenjaranya Ustaz Yahya Waloni atas kasus penistaan agama.

"Sakit, obat saya sampai 17 macam," kata Ustaz Yahya Waloni di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Februari 2022.

Deddy Corbuzier lantas bertanya, apakah obat tersebut masih dikonsumsi. Ustaz Yahya Waloni pun mengiyakannya.

"Sampai sekarang," kata ulama yang dulunya pendeta tersebut.

Deddy Corbuzier penasaran, penyakit apa yang menyebabkan Ustaz Yahya Waloni mengonsumsi belasan obat tersebut.

"Ini apa? Pembengkakan jantung?" tanya Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Usai Mualaf, Ustaz Yahya Waloni Tak Boleh Masuk Masjid karena Belum Sunat

"Jantung saya lepas, jantung sudah nggak ada," kata ustaz Yahya Waloni.

Deddy Corbuzier bertanya apakah ustaz Yahya Waloni mengonsumsi obat setiap hari. Sang Ustaz bilang tak pernah rutin minum obat tersebut. 

Potret Ustaz Yahya Waloni saat masih bisa berbincang di podcast milik Rhoma Irama. (YouTube)
Potret Ustaz Yahya Waloni saat masih bisa berbincang di podcast milik Rhoma Irama. (YouTube)

"Saya cuma jalan-jalan, satu, dua hari insya Allah sehat," katanya.

Kondisi ini jauh lebih baik saat ustaz Yahya Waloni berada di rutan Bareskrim Polri atas kasus penistaan agama.

"Saya nggak bisa bicara, roboh saya dari dalam penjara," kata ustaz Yahya Waloni.

Ustaz Yahya Waloni tak tahu persis kapan kejadian tersebut berlangsung. Hal yang ia ingat momen tersebut terjadi jelang pembebasan.

"Pas mau keluar, sakit. Saya paksakan berdiri, goyang," tuturnya.

Ustaz Yahya Waloni juga tak tahu apa penyebabnya. Bahkan saat dipindahkan ke Lapas Cipinang, kondisinya tak kunjung membaik.

"Pas masuk ke Cipinang, ngomong nggak karu-karuan. (Kata orang lain) 'ngomong apa ini ustaz'?"

Untungnya, Ustaz Yahya Waloni tak lama menjalani hukuman di penjara. Ia hanya mendekam 5 bulan atas kasus penistaan agama.

Memiliki nama asli Yahya Yopie Waloni, Ustaz Yahya Waloni lahir di Kota Manado, Sulawesi Utara pada 30 November 1970.

Ustaz Yahya Waloni lahir di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa Ustaz Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.

Sebelum mualaf, ustaz Yahya Waloni terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Terkait proses mualaf, Ustaz Yahya bersama istri memeluk Islam secara sah pada Rabu, 11 Oktober 2006, Pukul 12.00 Wita melalui tuntutan Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa.

Setelah memeluk Islam, nama Yahya Yopi Waloni diganti menjadi Muhammad Yahya. Nama istrinya Lusiana diganti menjadi Mutmainnah.

Nama anak-anaknya pun ikut diganti, Silviana diganti menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, dan Zakaria tetap menggunakan nama tersebut.

Setelah mualaf dan menjadi penceramah, Ustaz Yahya Waloni mendapat julukan sebagai Ustaz Pansos (Panjat Sosial) dari Denny Siregar.

Ini karena Denny Siregar menganggap Ustaz Yahya Waloni gemar mengangkat teori tentang agamanya dulu sebagai 'jualan' supaya pamornya meningkat di mata umat Islam.

Gaya ceramah Ustaz Yahya Waloni dianggap terlalu keras. Gara-gara itu, ia pun sempat dilaporkan dan dipenjara dalam kasus  penistaan agama. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI