Mamat Alkatiri Sudah Lama Peringatkan Soal Aktivitas Tambang di Raja Ampat: Dulu Saya Kena Maki

Minggu, 08 Juni 2025 | 10:18 WIB
Mamat Alkatiri Sudah Lama Peringatkan Soal Aktivitas Tambang di Raja Ampat: Dulu Saya Kena Maki
Mamat Alkatiri komentari penambangan yang terjadi di Raja Ampat [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sorotan tajam kembali tertuju ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Kali ini, giliran masalah kerusakan alam Raja Ampat imbas praktik penambangan nikel yang membuat pemerintah dikritik.

Ternyata, sudah banyak keluhan soal rusaknya alam Papua sejak sebelum tambang nikel dibuka di Raja Ampat.

Komika Mamat Alkatiri sebelumnya pernah bersuara tentang bagaimana pembangunan jalan Trans Papua berdampak ke ekosistem Taman Nasional Lorentz.

Bedanya, Mamat Alkatiri saat itu tidak mendapat dukungan dalam menyuarakan keresahan tentang kerusakan alam Papua.

Mamat Alkatiri malah jadi sasaran kemarahan karena dianggap tidak mendukung pembangunan jalan di Papua.

"Saya ngomong Taman Nasional Lorentz kena imbas karena rute Trans Papua kena maki," keluh Mamat dalam sebuah tulisan di akun X pribadinya, Sabtu, 7 Juni 2025.

Bukan cuma sekali, Mamat Alkatiri mendapat caci maki saat menyampaikan keluhan atas kondisi tanah kelahirannya.

"Saya ngomong Blok Wabu juga kena maki," tutur Mamat.

Baca Juga: Ernest Prakasa Ikut Sindir Pemerintah Imbas Tambang Nikel di Raja Ampat

Termasuk juga soal tudingan terhadap Presiden RI ke-7 Joko Widodo, yang diduga membangun jalan Trans Papua untuk mempermudah akses para penambang.

Mamat Alkatiri. [Instagram]
Mamat Alkatiri komentari Raja Ampat yang rusak akibat penambangan. [Instagram]

Sebelumnya, Mamat Alkatiri pernah mengutarakan hal serupa namun tidak mendapat dukungan.

"Dulu saya ngomong mirip gini, kena maki," kata Mamat, yang menampilkan ulang keluhan salah satu pengguna X tentang hal itu.

Cerita kerusakan alam Raja Ampat pertama dibagikan oleh organisasi pemerhati lingkungan Greenpeace, lewat sebuah unggahan di akun Instagram mereka baru-baru ini.

"The Last Paradise. Satu per satu keindahan alam Indonesia dirusak dan dihancurkan, hanya demi kepentingan sesaat dan golongan oligarki serakah," keluh Greenpeace dalam keterangan unggahannya.

Sebelum masuk ke Raja Ampat, pertambangan nikel yang jadi bagian program hilirisasi disebut Greenpeace sudah meninggalkan kerusakan di berbagai tempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI