Vonis Janggal Tom Lembong, Kreator Konten Ini Bikin Analogi dengan Bahasa Sederhana

Yazir F Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 17:55 WIB
Vonis Janggal Tom Lembong, Kreator Konten Ini Bikin Analogi dengan Bahasa Sederhana
Penjelasan kasus korupsi Tom Lembong. (Instagram)

Suara.com - Tom Lembong mantan Menteri Perdagangan di era Jokowi divonis bersalah atas kasus korupsi terkait impor gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015-2016.

Dia divonis 4,5 tahun penjara serta denda sebesar Rp750 juta. Ironinya, dari bukti-bukti yang terungkap, tak ada sepeser pun uang yang masuk ke kantong pribadi Tom Lembong. 

Karena itu, banyak yang menyuarakan jika Tom Lembong hanya korban kriminalisasi karena perbedaan jalan politik dengan rezim saat ini. 

Di media sosial, gerakan mendukung Tom Lembong bergema di media sosial. Seorang influencer bernama Sandi Sukron bahkan mencoba menjelaskan kasus Tom Lembong dengan bahasa mudah. Ia menyebutnya bahasa bayi. 

Sandi membuat video parodi untuk menjelaskan tentang kasus Tom Lembong ini. Dia menggambarkan kasus ini dengan analogi kehidupan sehari-hari di rumah.

"Bang Lu ngikutin kasus Tom Lembong nggak?" tanya temannya. "Jadi itu gimana sih?"

Penjelasan kasus korupsi Tom Lembong. (Instagram)
Penjelasan kasus korupsi Tom Lembong. (Instagram)

Sandi kemudian mulai menjelaskan dengan cara sederhana sekaligus jenaka. 

"Misalnya stok gula di rumah lu harusnya tiap bulan ada dua bungkus tapi sekarang udah sisa satu bungkus, terus lu inisiatif beli buat sisanya biar persedian gula bulan ini itu terpenuhi," kata dia mengawali. 

"Lu izinlah sama pemimpin dapar saat itu yaitu nyokap lu dan di ACC, tapi di warung lu biasa beli habis, dan lu disuruh beli ke minimarket," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Babak Baru Kasus Gula Impor: Tom Lembong Bersiap Banding, Bagaimana Sikap Kejagung?

"Lu juga inisiatif beli lebih dengan perhitungan jaga jaga siapa tahu nanti gula susah banget dapetinnya," katanya melanjutkan.

Masalah muncul, ketika penguasa dapur yang baru datang. Ia marah dengan keputusan tersebut, padahal penguasa dapur yang lama mengizinkan untuk membeli stok gula di tempat baru.  

"Tapi ketika penguasa dapur yang baru yaitu bokap lu datang, dia malah kecewa karena stok gula jadi banyak, lu malah kena omel, bahkan dituduh merugikan keuangan keluarga, bahkan lu dituduh bekerja sama sama minimarket tersebut demi keuntungan lu pribadi," katanya. 

"Padahal lu nggak terbukti melakukan hal itu," ujarnya lagi. 

Terdakwa Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (18/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Terdakwa Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (18/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menurut Sandi, kasus Tom Lembong memang bisa dibilang merugikan negara, namun tidak termasuk korupsi.

"Kalau dibilang merugikan negara sih udah pasti merugikan negara ya cuma belum bisa disebut koruptor," pendapatnya.

Di akhir video, dia bahkan menyindir ada yang lebih pantas diadili daripada Tom Lembong, namun karena mungkin berada di satu kubu sehingga tak ditindak.

"Menurut gue yang dapat gelar koruptor tuh ada yang lebih pantas cuman mamang belum ditindak aja," ucapnya.

"Kenapa emang?" tanya sahabatnya.

"Mungkin karena temen sendiri," celetuknya berekspresi seperti keceplosan.

Dukungan untuk Tom Lembong

Para influncer lain juga terang-terangan mendukung Tom Lembong tanpa peduli dikatain sebagai Anak Abah atau apapun.

Misalnya musisi sekaligus komika Raim Laode yang selalu memuji sosok Tom.

"Bahkan dalam vonismu, tidak runtuh senyum ikhlas itu di wajahmu Tom Lembong. Kita belajar banyak hal dari wajah berlesung pipi itu," komentar Raim Laode.

Kreator konten dan aktivis muda Indonesia Rian Fahardhi juga menyarakan hal yang sama. Dia setuju kalau Tom Lembong sudah dikriminalisasi.

"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. *Syarat dan ketentuan berlaku. Saya harus sepakat dengan Pak Anies Baswedan. Kalau orang seperti Tom Lembong bisa dikriminalisasi, gimana nasib orang biasa kayak kita?" komentarnya.

Ada juga Chiki Fawzi yang terus mendukung Tom Lembong bahkan berterima kasih atas pelajaran yang diberikan.

"Susahnya jadi orang yang memilih jalan kebenaran di zaman ini. Keadilan semakin mahal harganya, Penguasa bisa membolak-balikkan kebenaran, namun kebenaran tetaplah kebenaran yang akan menemukan jalannya. Makasih ya pak, tetap tegak dan bilang 'saya mencintai Indonesia'," komentarnya.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI