Suara.com - Musisi Anji menanggapi dingin kabar dilantiknya jajaran komisioner baru untuk Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
Meskipun ada harapan untuk perbaikan, Anji mengaku tetap pesimis dengan hal itu.
Pasalnya, menurut Anji, beberapa nama yang duduk di kursi komisioner adalah "pemain lama" yang kinerjanya selama ini dipertanyakan.
Hal ini diungkapkan Anji saat membahas solusi atas carut-marut royalti musik Indonesia, dalam sebuah podcast bersama Nanda Persada di YouTube.
Ia mengetahui bahwa Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah melantik komisioner baru pada awal Agustus.
Namun, kehadiran wajah-wajah lama dalam susunan kepengurusan tersebut membuatnya ragu akan ada perubahan signifikan.
Anji menilai, jika orang-orang yang mengisi jabatan tersebut masih sama dengan periode sebelumnya, sulit untuk berharap ada perbaikan sistem.
Kritik serupa sebelumnya juga dilontarkan oleh musisi Tompi.
Tompi dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa selama orang-orang di dalam lembaga masih sama, maka perbaikan sistem akan sulit terwujud.
Baca Juga: Dasco Usul Aplikasi 'Satu Pintu' untuk Royalti Musik, Akhiri Polemik dan Kebocoran
"Orangnya masih itu-itu aja, gimana mau ada perbaikan sistem? Ya diganti lah," ujar Anji, menirukan kata-kata Tompi yang ia maksud.
![Anji. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/15/69625-anji-manji-penyanyi-anji.jpg)
Anji pun sependapat, bahwa deretan Komisioner LMKN memang harus berpindah tangan ke orang-orang baru di luar susunan lembaga yang diyakini bermasalah.
"Ya emang bener, orangnya itu-itu aja sampai sekarang," keluh Anji.
Kalau benar menghendaki perubahan, Anji mengusulkan jajaran Komisioner LMKN setidaknya diisi para pencipta lagu hits yang saat ini haknya tidak terpenuhi.
Menurut eks vokalis Drive, seorang pencipta lagu hits akan memiliki kepekaan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai betapa berharganya sebuah lagu ketika digunakan secara komersial.
"Mereka tahu, penggunaan lagunya seberapa ber-impact," pungkas Anji.