Masyarakat Indonesia Belum Paham Pentingnya Gizi

Senin, 26 Januari 2015 | 02:25 WIB
Masyarakat Indonesia Belum Paham Pentingnya Gizi
Ilustrasi makanan bergizi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gizi adalah salah satu investasi bangsa. Karena, permasalahan gizi ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap masa depan bangsa, yang menyangkut kesehatan, kecerdasan hingga keaktifan seorang anak.

Sayangnya, di Indonesia, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi balita gizi buruk dan kurang, mencapai 19,6 persen.

Angka ini meningkat dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 sebesar 17,9 persen dan data Riskesdas tahun 2007 sebesar 18,4 persen.

Menurut Oliver Pierredon, Presiden Direktur Sarihusada, sebuah perusahaan nutrisi ibu dan anak, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, namun di tengah performa ekonomi yang baik ini, Indonesia masih menghadapi persoalan gizi seperti stunting (kuntet) pada anak.

Untuk mengatasi persoalan gizi ini diperlukan langkah bersama dari seluruh komponen masyarakat termasuk sektor swasta. Maka dari itu, lanjut Oliver, Sarihusada pun turut berpartisipasi melalui program edukasi 'Ayo Melek Gizi’.

Sejak dicanangkan lima tahun lalu, kampanye ‘Ayo Melek Gizi’ ini telah dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, dan untuk pertama kalinya pada tahun ini diselenggarakan di momen Car Free Day di Jakarta melalui karnaval yang juga melibatkan beberapa anggota komunitas.

Acara yang digelar dalam rangka mendukung peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan gizi seimbang dan pola makan sehat ini, diadakan pada hari ini, Minggu (25/1/2014) di Silang Barat Daya Monas Jakarta.

"Sejak lama, Sarihusada memiliki komitmen untuk terus mendukung upaya-upaya perbaikan gizi di Indonesia, cara-caranya adalah melalui penyediaan produk nutrisi yang berkualitas dan terjangkau, serta inisiatif edukasi dan sosial, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi,” kata Olivier, saat suara.com temui di sela acara.

Karnaval yang diselenggarakan berbarengan dengan momentum Hari Gizi Nasional ini juga dibuka oleh Ibu Heppy Farida Djarot, istri Wakil Gubernur Jakarta serta Olivier Pierredon, dan diisi dengan kegiatan parade yang diikuti lebih dari 400 peserta menempuh rute Monas-Bundaran HI, edukasi dan konsultasi gizi.

"Melalui kegiatan ‘Karnaval Ayo Melek Gizi’ kami mengajak masyarakat dan beberapa komunitas, untuk turut mengkampanyekan pentingnya memiliki pengetahuan tentang gizi kepada masyarakat dalam bentuk yang unik dan menghibur,” Olivier menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI