Suara.com - 5 Berita Kesehatan: Analisis TTD Nadiem Makarim, Permenkes Obat Trastuzumab
Karakter kepemimpinan seseorang bisa dilihat dari tanda tangannya. Bagaimana karakter Mendikbud baru Nadiem Makarim?
Ada pula berita tentang pakar onkologi yang meminta perubahan pada Permenkes soal obat trastuzumab, dan langkah penanganan serangan asma tanpa inhaler.
Semuanya tersaji lengkap khusus untuk Anda hari ini, Selasa (29/10/2019).
1. Analisis Gaya Kepemimpinan Mendikbud Nadiem Makarim Lewat Tanda Tangannya
![Mendikbud Nadiem Makarim saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). [Suara.com/Arya Manggala]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/23/34413-nadiem-makarim-mendikbud.jpg)
Hadirnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dari generasi milenial di Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024, diharapkan dapat membawa udara segar di sistem pendidikan Indonesia.
Meski demikian, Nadiem Makarim mengakui, sebagai menteri termuda di Kabinet Jokowi Jilid 2, ada sejumlah pihak yang mempertanyakan kapasitasnya dalam bidang pendidikan.Ini dikarenakan latar belakangnya sebagai pendiri startup yang tak bersentuhan dengan dunia pendidikan.
2. Demi Pasien Kanker, Kemenkes Diminta Ubah Permenkes Soal Obat Trastuzumab
Baca Juga: 3 Berita Kesehatan Menarik, Bahaya di Makanan Bayi Hingga Fakta Olahraga

Demi Pasien Kanker, Kemenkes Diminta Ubah Permenkes Soal Obat Trastuzumab
Kanker payudara jadi jenis kanker yang paling banyak menyerang perempuan dibanding jenis kanker lainnya. Salah satu jenis kanker payudara bernama HER2 Positif bahkan disebut sebagai penyakit kanker paling ganas.
3. The Real Sleeping Beauty, Gadis Ini Benar-Benar Tertidur Selama Dua Bulan

Anda pasti familiar dengan kisah Putri Tidur Aurora dalam cerita Sleeping Beauty, kan?Diceritakan, Putri Aurora tertidur panjang karena kutukan penyihir jahat. Ia hanya bisa dibangunkan oleh ciuman dari cinta sejatinya.
Nah, di dunia medis, kasus tidur panjang seperti sleeping beauty memiliki nama lain yaitu sindrom Kleine-Levin. Sindrom tersebut sangat langka, diperkirakan hanya ada 40-an kasus di seluruh dunia.