Penelitian Temukan Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Depresi

Kamis, 19 Desember 2019 | 12:05 WIB
Penelitian Temukan Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Depresi
Ilustrasi polusi udara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Polusi udara di Ibukota Jakarta (Suara.com/ Peter Rotti)
Polusi udara di Ibukota Jakarta (Suara.com/ Peter Rotti)

Para ilmuwan mengatakan risiko bunuh diri lebih tinggi pada hari-hari ketika tingkat PM10 tinggi selama periode 3 hari. Namun, para peneliti mengatakan mereka belum bisa memastikan polusi udara secara langsung menyebabkan kesehatan mental.

"Ini termasuk fakta bahwa paparan polusi udara meningkatkan tingkat peradangan dalam otak, yang telah dikaitkan dengan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya melalui dampak pada perkembangan otak dan stres produksi hormon," jelasnya lagi.

Sementara itu, dalam sebuah studi terpisah oleh Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan di Amerika Serikat, para ilmuwan menemukan PM2,5 meningkatkan risiko wanita hamil terhadap tekanan darah tinggi.

Para peneliti menemukan bahwa paparan PM2.5 dari emisi lalu lintas dikaitkan dengan perkembangan gangguan hipertensi pada wanita hamil yang bisa meningkatkan kemungkinan komplikasi preeklampsia sekitar 50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI