Tingkatkan Risiko Infeksi, Ini Dampak Buruk Waxing pada Rambut Kemaluan

Sabtu, 06 Juni 2020 | 20:30 WIB
Tingkatkan Risiko Infeksi, Ini Dampak Buruk Waxing pada Rambut Kemaluan
Ilustrasi mencukur habis rambut kemaluan (Shutterstock)

Suara.com - Bagi beberapa perempuan, memiliki rambut kemaluan mungkin kurang membuat nyaman. Itulah sebabnya mereka memilih menghilangkan rambut pada bagian vital tersebut hingga benar-benar bersih.

Ada banyak cara menghilangkan rambut kemaluan, mulai dar menggunting, mencukur, menggunakan perawatan laser, hingga waxing.

Beberapa pakar merekomendasikan pada perempuan, dan juga laki-laki, untuk tidak menghilangkan rambut kemaluan secara total. Tujuannya, menghindari penularan penyakit hingga menjaga area kulit tidak saling menempel.

"Rambut di sana untuk mempertahankan sedikit aliran udara dan menjaga agar area kulit yang terlipat tidak saling menempel dan menyebabkan ruam dan infeksi, yang dikenal sebagai intertrigo," jelas Jessica Krant, MD, Asisten Profesor Klinis Dermatologi di SUNY Downstate Medical Center di New York.

Menurutnya, waxing membuat kulit terinfeksi dekat folikel yang terluka memungkinkan infeksi masuk ke lubang baru akibat kontak kulit dengan orang yang terinfeksi, atau secara teknis, bahkan dengan berbagi penggunaan handuk yang dipakai orang terinfeksi.

Ilustrasi waxing atau mencukur rambut kemaluan. (Shutterstock)
Ilustrasi waxing. (Shutterstock)

"Waxing artinya benar-benar mencabut rambut dari akarnya, dan kita semua tahu atau pernah mendengar bahwa ini adalah proses yang menyakitkan. Menarik rambut berarti mencabutnya dari akar. Ini meninggalkan luka kecil tepat di bawah permukaan."

Sandra Johnson, MD, seorang dokter kulit dalam praktek di Fort Smith, Ark., pun menjelaskan risiko lain dari waxing, dilansir Huffington Post:

- Infeksi Menular Seksual (IMS)

"Setiap infeksi yang membutuhkan kontak untuk menyebar akan lebih mudah ditularkan jika ada kerusakan pada kulit di daerah tersebut. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari luka gores sampai ke akar folikel mikroskopis yang tidak terlihat di permukaan."

Baca Juga: Muncul Jerawat di Sekitar Vagina, Ini Sebab dan Cara Mengatasinya

"Herpes, HPV (kutil kelamin dan kemungkinan kanker serviks), HIV, atau IMS lain juga meningkatkan risiko trauma kulit," sambungnya.

- Rasa terbakar

"Kulit akan lebih rentan terbakar dan terkelupas akibat waxing karena krim yang dipakai melonggarkan perlekatan sel-sel kulit dan menyebabkan peningkatan pengelupasan kulit."

- Rambut yang tumbuh ke dalam

"Mencabut rambut dari akarnya berarti 'rambut bayi' yang baru, tipis dan lunak akan mulai tumbuh... Ini sering bisa terjebak dan tersangkut di bawah permukaan, menyebabkan benjolan teriritasi, yang dapat terinfeksi dan tahan lama."

- Jaringan parut

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI