Suara.com - Selama 4 bulan terakhir sejak pandemi virus corona Covid-19 menyebar luas, semua orang mungkin telah melalui hari-harinya dengan penuh kekhawatiran.
Mereka ketakutan dengan ancaman virus corona Covid-19, stres dengan kehidupan yang serba terbatas hingga kekhawatiran ketika anak-anak harus sekolah dari rumah dengan bantuan orangtua.
Semua kondisi ini bisa diredamkan jika seseorang mengambil waktu untuk refreshing sejenak. Tapi, banyak orang mungkin tidak bisa melakukannya karena beberapa pertimbangan.
Bahkan kondisi searang ini mungkin telah berdampak buruk pada kesehatan tubuh tanpa disadari. Tak hanya masalah kenaikan berat badan, masa isolasi mandiri akibat pandemi virus corona juga berdampak pada pencernaan manusia.
Banyak orang Inggris telah mengalami masalah pencernaan yang disebabkan oleh masa isolasi mandiri. Masalah pencernaan ini mengarah pada usus yang menjadi bagian terpenting.

Banyak jurnal medis menyebut usus sebagai "otak kedua" karena peran pentingnya. Ilmuwan juga menyebut "otak" di usus kita sebagai sistem saraf enterik (ENS) yang terdiri dari 100 juta sel saraf.
Jay Pasricha, MD , direktur Pusat Neurogastroenterologi Johns Hopkins, mengatakan ENS akan mengontrol pencernaan, dari menelan hingga melepaskan enzim hingga aliran darah dan penyerapan nutrisinya.
"Sistem saraf enterik nampaknya tidak mampu berpikir seperti yang kita ketahui, tetapi berkomunikasi bolak-balik dengan otak besar," Kata Jay Parischa dikutip dari Daily Star.
Artinya, usus memegang kendali penting dalam tubuh manusia. Ketidakseimbangan di satu sisi bisa menyebabkan masalah besar di sisi lain.
Baca Juga: Duh, Jumlah Virus Corona yang Dibawa Orang Tanpa Gejala Tinggi Banget
Sarah Hawkins dari Food Is Good Nutrition mengatakan bahwa usus dan otak saling berhubungan. Artinya, usus dipengaruhi oleh banyak faktor psikologis yang tidak berhubungan dengan diet, termasuk stres dan kecemasan.
Jadi, bila Anda mengalami kembung, sembeli atau diare. Maka bisa jadi itu efek psikologis dari masa isolasi mandiri di rumah aja.
Anda bisa mengatasinya dengan mengelola tingkat stres lebih dulu. Anda tidak perlu menyelesaikan semua masalah sekaligus, tapi mulailah dari yang paling kecil dan luangkan waktu untuk kesehatan mental Anda.
Anda juga bisa meningkatkan kesehatan usus melalui diet:
- Cobalah makan banyak buah dan sayuran sebagai sumber nutrisi terbaik untuk bakteri usus yang sehat.
- Hindari makanan olahan, karena makanan ini seringkali mengandung bahan yang menekan bakteri baik dan meningkatkan bakteri jahat dalam bioma usus.
- Konsumsi makanan probiotik, seperti yoghurt hidup dan makanan fermentasi untuk mendorong lebih banyak mikroba tumbuh.