Suara.com - Inggris melaporkan kenaikan kasus baru Covid-19 terbesar dalam 24 jam terakhir. Jumlah kenaikan dinilai tak biasa dan terlalu besar. Apa penyebabnya?
Dilansir Anadolu Agency, Inggris mengumumkan 12.872 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total infeksi menjadi 480.017.
Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih besar ketimbang Jumat.
Pemerintah mengatakan, kenaikan dalam jumlah besar ini terjadi karena adanya masalah teknis.
Masalah teknis menyebabkan penundaan rilis jumlah itu. Itu artinya kasus tambahan di Inggris periode antara 24 September dan 1 Oktober akan ditambahkan ke penghitungan beberapa hari mendatang.
Belum ada rincian berapa jumlah kasus pada Sabtu dan hari sebelumnya.
Bila tidak, itu akan menjadi angka tertinggi yang tercatat.
Pemerintah juga mengumumkan 49 orang meninggal karena Covid-19, sehingga total kematian menjadi 42.317.
Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pengarahan tentang Covid-19 pada Rabu (30/9) dan mengatakan bahwa peningkatan tragis dalam jumlah kematian harian di Inggris memperkuat alasan untuk tetap berpegang pada rencana pemerintah.
Baca Juga: Obat Covid-19 Covifor Sudah Didistribusikan Awal Oktober 2020 Ini
Dia meyakinkan warga Inggris bahwa layanan kesehatan negara itu memiliki tempat tidur, peralatan pelindung diri dan ventilator yang cukup.
"Cara terbaik untuk memerangi virus adalah dengan mengikuti aturan dan bertindak secara kolektif. Inggris masih bisa menghindari pembatasan virus korona lebih lanjut jika diterapkan sekarang," ungkap dia, dilansir Anadolu Agency.
Johnson mengatakan dia tidak setuju dengan seruan untuk menyerah dalam perang melawan virus korona.
Jika Covid-19 membanjiri Layanan Kesehatan Nasional, kata dia, bagian perawatan kesehatan lain juga akan menderita.
"Kita akan melaluinya," imbuh Johnson.
Dia meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi pelacakan kontak yang baru diluncurkan, serta mencuci tangan, menutupi wajah dan menjaga jarak sosial.