Ketahui Bahaya yang Mengintai Perempuan Hamil yang Jadi Perokok Pasif

Rabu, 11 November 2020 | 15:00 WIB
Ketahui Bahaya yang Mengintai Perempuan Hamil yang Jadi Perokok Pasif
Ilustrasi perokok pasif. (Shutterstock)

Suara.com - Merokok selama kehamilan dapat membahayakan ibu dan anak yang dikandung.

Tetapi nyatanya, bukan hanya menjadi perokok aktif, perempuan hamil yang menjadi perokok pasif juga berisiko terkena dampak negatif yang sama bagi perkembangan janin yang dikandungnya.

Survei dan penelitian telah membuktikan efek merugikan dari asap rokok pada tubuh manusia. Karena itu, dokter menyarankan ibu hamil untuk berhenti merokok akibat efek nikotin dan zat beracun dalam rokok yang dapat menyebabkan keguguran.

Selain itu, menghirup asap orang lain secara tidak sengaja juga bisa berbahaya bahi sistem pernapasan. Perokok pasif memiliki risiko kesehatan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Perokok pasif berisiko mengembangkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit kardiovaskular, stroke, kanker paru-paru, masalah pernapasan, dan masalah reproduksi pada perempuan.

Untuk efek paparan jangka pendek diantaranya adalah batuk, sakit tenggorokan, iritasi hidung, iritasi mata dan sakit kepala.

Sementara paparan jangka panjang adalah membuat darah menjadi kental yang berhubungan dengan masalah pembekuan darah seperti stroke, angina, serangan jantung, aterosklerosis, dan gagal jantung.

Risiko ini meningkat 20 hingga 30 persen untuk perokok pasif yang terus-menerus terpapar asap rokok.

Bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat paparan tersebut. Risikonya termasuk masalah pernapasan seperti penyakit telinga tengah, infeksi paru-paru, asma, bronchitis dan Pneumonia.

Baca Juga: Studi CDC: Ibu Hamil dengan Covid-19 Berisiko Melahirkan Prematur

Jika ibu hamil menghirup asap rokok orang lain, hampir 400 bahan kimia beracun dipompa ke dalam darah termasuk karsinogen, agen perusak DNA, dan logam berat.

Bayi yang menerima semua nutrisi dan oksigen dari darah melalui plasenta, secara otomatis terpapar racun yang sama. Tubuh bayi yang sedang berkembang mungkin mengalami kerusakan permanen akibat racun dari asap rokok.

Dikutip dari AsiaOne, risiko bisa terjadi pada bayi yang terpapar asap rokok saat masih di dalam kandungan seperti berat badan lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur, kelahiran mati, cacat bawaan, hingha sindrom Kematian Bayi Mendadak (setelah lahir).

Sebuah studi dari University of Nottingham mengungkapkan bahwa ada 23 persen risiko wanita yang mencium asap rokok saat hamil, hampir setinggi risiko wanita yang merokok saat hamil menghadapi risiko 20 hingga 34 persen.

Demikian pula, kisaran kecacatan bawaan pada wanita hamil yang terpapar asap rokok adalah sekitar 13 persen dibandingkan dengan 10 hingga 34 persen untuk calon ibu perokok. Penelitian tersebut menunjukkan kemungkinan bayi yang terpapar asap rokok akan lahir dengan cacat otak, kaki, dan testis.

Sebagai tindakan pencegahan, sebaiknya ibu hamil meminta kepada dokter atau bidan untuk memeriksa kadar karbon monoksida.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI