Serikat Guru: Belum Semua Sekolah Siap Terapkan Belajar Tatap Muka

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 24 November 2020 | 15:18 WIB
Serikat Guru: Belum Semua Sekolah Siap Terapkan Belajar Tatap Muka
Ilustrasi sekolah dasar [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wacana belajar tatap muka di sekolah yang akan dimulai pada tahun 2021 mendapat tanggapan beragam, termasuk dari serikat guru.

Dilansir ANTARA, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan mayoritas sekolah di Indonesia belum siap untuk menjalankan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo menuturkan pemerintah perlu memastikan bahwa seluruh sekolah telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan untuk mencegah penularan Covid-19 di antara guru dan siswa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya mengizinkan sekolah dibuka mulai Januari 2021 apabila disetujui oleh pemerintah daerah, kepala sekolah, orang tua siswa.

Pemantauan FSGI menunjukkan bahwa mayoritas sekolah baru menyiapkan infrastruktur fisik seperti tempat mencuci tangan, namun belum menyiapkan pedoman berperilaku selama belajar tatap muka.

"Ketika belajar dan tidak diatur dengan ini [pedoman berperilaku], sekolah bisa menjadi klaster penularan Covid-19. Ini yang kami khawatirkan," ujar Heru kepada Anadolu Agency pada Senin.

"Misalnya setiap pagi guru mengecek penciumannya baik, suhu tubuhnya baik. Kalau tidak baik, lebih baik tidak sekolah," lanjut dia.

Menurut Heru, pedoman berprilaku ini penting untuk membangun pemahaman guru dan siswa agar disiplin dan terhindar dari risko penularan Covid-19.

Dia melanjutkan, pedoman ini juga mesti diterapkan di rumah dan di tempat aktivitas para siswa dan guru lainnya agar tidak menimbulkan risiko ketika berada di sekolah.

Baca Juga: Camkan Pesan Guru Danau: Saya Tak Pernah Ikut Berpolitik, Saya Tidak Mau

"Kalau siswa keluyuran sepulang sekolah, lalu terpapar di tempat lain, ini kan juga berisiko menularkan di sekolah, padahal bisa jadi tertularnya tidak di sekolah," ujar Heru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI