Saat Pandemi Covid-19 Selesai, Masalah Kesehatan Mental Masih Menjadi Momok

Selasa, 05 Januari 2021 | 16:42 WIB
Saat Pandemi Covid-19 Selesai, Masalah Kesehatan Mental Masih Menjadi Momok
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Orang-orang long hauler yang sudah berbulan-bulan sakit, (hal itu) jauh melampaui harapan mereka sendiri atau orang lain terhadap mereka," tutur Carlson.

Calson menambahkan bahwa masalah itu dapat menimbulkan masalah kesehatan mental tersendiri.

"Itu benar-benar menyebabkan perjuangan bagi mereka dan orang yang dicintai, dan bagaimana perasaan mereka terhadap perasaan orang lain kepada mereka," lanjutnya.

ilustrasi gangguan makan, kelainan makan (Unsplash)
ilustrasi gangguan makan (Unsplash)

Beberapa gangguan berkembang selama isolasi

Tanpa dukungan, pemulihan beberapa orang dengan gangguan makan dan penyalahgunaan obat terlarang mengalami hambatan.

"Trauma kolektif yang dialami banyak orang selama pandemi menjadi faktor peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lain yang umumnya terkait gangguan makan," jelas Chelsea Kronengold, manajer komunikasi National Eating Disorders Association, dilansir CNN.

Beberapa orang dengan gangguan makan juga mengalami peningkatan gejala, seperti membatasi atau makan berlebihan, hingga kekambuhan.

Bagi mereka yang belum siap untuk sembuh atau masih aktif dengan gangguan makan, isolasi seolah menjadi kesempatan untuk menjalani hidup yang tidak teratur.

Di sisi lain, kekambuhan pada penggunaan opioid telah melonjak selama pandemi. Jadi, jelas bahwa pandemi dapat meningkatkan gangguan penggunaan narkoba.

Baca Juga: Pejabat AS Klaim Teori Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI