"Orang-orang long hauler yang sudah berbulan-bulan sakit, (hal itu) jauh melampaui harapan mereka sendiri atau orang lain terhadap mereka," tutur Carlson.
Calson menambahkan bahwa masalah itu dapat menimbulkan masalah kesehatan mental tersendiri.
"Itu benar-benar menyebabkan perjuangan bagi mereka dan orang yang dicintai, dan bagaimana perasaan mereka terhadap perasaan orang lain kepada mereka," lanjutnya.

Beberapa gangguan berkembang selama isolasi
Tanpa dukungan, pemulihan beberapa orang dengan gangguan makan dan penyalahgunaan obat terlarang mengalami hambatan.
"Trauma kolektif yang dialami banyak orang selama pandemi menjadi faktor peningkatan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lain yang umumnya terkait gangguan makan," jelas Chelsea Kronengold, manajer komunikasi National Eating Disorders Association, dilansir CNN.
Beberapa orang dengan gangguan makan juga mengalami peningkatan gejala, seperti membatasi atau makan berlebihan, hingga kekambuhan.
Bagi mereka yang belum siap untuk sembuh atau masih aktif dengan gangguan makan, isolasi seolah menjadi kesempatan untuk menjalani hidup yang tidak teratur.
Di sisi lain, kekambuhan pada penggunaan opioid telah melonjak selama pandemi. Jadi, jelas bahwa pandemi dapat meningkatkan gangguan penggunaan narkoba.
Baca Juga: Pejabat AS Klaim Teori Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan