Hits: Jangan Keseringan Makan Oatmeal Hingga Covid-19 Bisa Jadi Flu Biasa

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 15 Januari 2021 | 20:51 WIB
Hits: Jangan Keseringan Makan Oatmeal Hingga Covid-19 Bisa Jadi Flu Biasa
Ilustrasi oatmeal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Oatmeal sering dijadikan pilihan untuk sarapan karena praktis. Namun, ternyata terlalu sering makan oatmeal juga tidak baik.

Sementara itu, usai program vaksinasi massal, sebuah studi mengungkap bahwa Covid-19 bisa jadi seperti flu biasa. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.

1. Jangan Keseringan Makan Oatmeal, Ini 5 Efek Sampingnya pada Tubuh!

Oatmeal (shutterstock)
Oatmeal (shutterstock)

Oatmeal merupakan salah satu pilihan sarapan yang paling sehat. Karena, oatmeal kaya akan berbagai nutrisi, termasuk serat.

Oatmeal tidak hanya bagus untuk membantu menurunkan berat badan, tetapi juga baik dikonsumsi penderita diabetes. Tetapi sama seperti makanan lainnya, makan terlalu banyak gandum juga bisa menyebabkan beberapa efek samping.

Baca selengkapnya

2. Studi: Usai Vaksinasi Massal, Seiring Waktu Covid-19 Bisa Mirip Flu Biasa

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada beberapa tahun mendatang, virus corona Covid-19 mungkin tetap ada. Kabar baiknya, Covid-19 mungkin hanya akan menjadi penyakit ringan dan tak perlu dirawat di rumah sakit.

Penelitian tersebut telah diterbitkan pada jurnal Science.

Baca Juga: Tangsel Memulai Vaksinasi Covid-19 Sinovac Tahap Pertama di Lima Faskes

Baca selengkapnya

3. Gangguan Perasa dan Penciuman Covid-19 Bisa Bertahan, Ini Cara Pemulihannya

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

Kehilangan indra perasa atau penciuman bisa menjadi salah satu gejala ringan Covid-19. Sayangnya gejala yang satu ini bisa saja tetap bertahan meskipun pasien telah dinyatakan pulih.

"Baik rasa dan bau bergantung pada reseptor kimiawi di mulut dan hidung yang bereaksi dengan molekul di lingkungannya serta mengirimkannya melalui jaringan saraf yang kompleks ke otak," kata Dr. Kathleen Jordan MD, seorang dokter di penyedia medis Tia Health, kepada Bustle.

Baca selengkapnya

4. Hanya Karena Berat Badan Istri Turun, Pernikahan Pasangan Ini Berantakan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI