Suara.com - Tingkat hunian di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet meningkat pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Laporan terbaru menyebut dampak keterisian di rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet telah mencapai 82,73 persen. Sebelumnya, tingkat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet baru 60 persen.
Koordinator RS darurat Covid-19 Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono mengatakan sejak awal pihaknya memang telah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dengan menambah fasilitas rumah sakit.
Ia menyampaikan, terjadi perubahan tipe penyakit yang dirawat di RS Wisma Atlet, di mana saat ini pasien Covid-19 lebih banyak yang bergejala.
"Tipe penyakit tadinya ringan, OTG banyak di sana, saat ini banyak yang ke arah bergejala. Sehingga kami putuskan fasilitas Wisma Atlet kita fokuskan merawat yang bergejala," kata Rugas dalam konferensi pers virtual Satgas Penanganan Covid-19, Senin (18/1/2021).
Ia menuturkan bahwa rumah sakit Wisma Atlet di Kemayoran akan dikhususkan untuk pasien Covid-19 yang bergejala.
Sedangkan untuk pasien tanpa gejala akan dirawat di RS darurat tower 8 dan 9 yang berada di Pademangan.
Rumah sakit darurat Covid-19 di Kemayoran memiliki 5.994 tempat tidur yang tersedia pada tower 4, 5, 6, dan 7.
Tugas menyampaikan, sebanyak 4.959 tempat tidur telah terisi oleh pasien bergejala ringan, sedang, dan berat. Sehingga tempat tidur hanya tersisa 1.035 hingga saat ini.
Baca Juga: Darurat! 4 Tower di Wisma Atlet Penuh Pasien Covid-19
Menurut Tugas, tidak mudah mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta. Sehingga RS Wisma Atlet mulai memberikan perawatan bagi pasien bergejala berat.