Sebanyak 48% para ibu mengaku mendapat sumber informasi dari media, baiik TV atau sosial media, dan 16,5% mengatakan informasi tersebut didapat dari tenaga kesehatan.
Temuan menarik lainnya, kategori usia yang paling banyak mengkonsumsi kental manis adalah usia 3 sampai 4 tahun (26,1%). Sementara anak usia 2 hingga 3 tahun sebanyak 23,9%, usia 1 hingga 2 tahun sebanyak 9,5%, usia 4 hingga 5 tahun sebanyak 15,8% dan 6,9% anak usia 5 tahun mengonsumsinya setiap hari.
Dari kecukupan gizi, 13,4% anak yang mengkonsumsi kental manis mengalami gizi buruk, 26,7% berada pada kategori gizi kurang dan 35,2% adalah anak dengan gizi lebih.
“Dari masih tingginya persentase ibu yang belum mengetahui penggunaan kental manis, terlihat bahwa memang informasi dan sosialisasi tentang produk kental manis ini belum merata, bahkan di ibu kota sekalipun,” tandas Ketua Harian YAICI Arif Hidayat.