Obat Penguat Kandungan, Seberapa Jauh Manfaat dan Keamanannya?

Rabu, 31 Maret 2021 | 14:01 WIB
Obat Penguat Kandungan, Seberapa Jauh Manfaat dan Keamanannya?
Ilustrasi rahim perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyebab Kandungan Lemah
Kandungan lemah tentu tidak terjadi begitu saja tanpa alasan yang jelas. Penyebab yang mengakibatkan kandungan lemah, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor genetik
Faktor keturunan atau genetik menjadi salah satu penyebab kandungan lemah, karena otot serviks yang lemah bisa diwariskan melalui genetik. Otot leher rahim yang lemah dapat menyebabkan rahimnya cepat terbuka pada saat janin berusia tidak lebih dari empat bulan.

2. Luka pada leher rahim
Kandungan lemah bisa saja terjadi akibat adanya luka pada leher rahim pada proses melahirkan anak sebelumnya. Ternyata hal ini memiliki efek samping, yaitu melemahnya otot serviks.

3. Operasi
Operasi pada leher rahim yang dilakukan sebelum kehamilan bisa menjadi penyebab kandungan lemah, karena operasi tersebut dapat menyebabkan trauma pada serviks, sehingga membuat leher rahim menjadi lemah dan tidak bisa menahan janin sampai usia empat bulan.

4. Kerusakan selama kelahiran
Kerusakan pada leher rahim yang dialami saat melahirkan anak pertama ternyata bisa menyebabkan kandungan lemah pada kehamilan selanjutnya. Hal ini bisa semakin parah bila diikuti oleh infeksi yang akan membuat otot serviks semakin lemah.

5. Penyakit kolagen
Ciri-ciri kandungan lemah adalah apabila mulut rahim seorang wanita terdapat zat kolagen. Namun untuk memastikannya, dibutuhkan deteksi medis yang ditangani oleh tenaga ahlinya.

6. Trauma
Trauma keguguran pada kehamilan sebelumnya, ternyata bisa menjadi sebab kandungan lemah pada kehamilan selanjutnya. Umumnya, saat mengalami keguguran akan dilakukan proses kuret. Hal inilah yang bisa menyebabkan trauma pada serviks, sehingga membuat otot serviks atau leher rahim menjadi lemah karena trauma tersebut.

7. Obat DES (Diethylstilbestrol)
Jenis obat ini digunakan untuk mencegah keguguran, menekan laktasi postpartum, gejala menopause, mengobati kanker prostat, dan lain sebagainya. Obat ini memiliki efek samping, diantaranya membuat infeksi pada serviks. Selain membuat infeksi serviks, efek samping obat DIES lainnya adalah dapat membuat pendarahan, trauma, dan lainnya pada serviks.

Jenis-jenis Obat Penguat Kandungan
Masalah kandungan lemah bisa diatasi salah satunya dengan mengkonsumsi obat penguat kandungan. Apa sajakah jenis-jenisnya?
1. Allylestrenol
Jenis obat yang satu ini berasal dari progesteron sintetis, sehingga berfungsi untuk mempersiapkan rahim. Obat ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya keguguran, keguguran berulang, serta bermanfaat juga untuk mencegah kelahiran prematur.

Allylestrenol harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Dosis yang direkomendasikan adalah 5 mg hingga 10 mg selama satu bulan untuk mencegah keguguran (jika ada masalah kandungan).

Baca Juga: Ini Manfaat Bagi Kesehatan Jika Rutin Jalan Kaki

2. Dydrogesterone
Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi endometriosis, ancaman keguguran, keguguran berulang, serta gangguan menstruasi. Manfaat lainnya adalah, obat bisa mengatasi kurangnya hormon progesteron. Dosis obat yang direkomendasikan adalah 20 mg hingga 30 mg dalam sehari untuk mencegah keguguran (hingga gejala berkurang). Untuk kondisi yang pernah keguguran, maka 10 mg selama 12 minggu usia kehamilan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI