Kementerian Kesehatan di Israel juga mengatakan telah mendapatkan beberapa laporan kasus wanita mengalami pendarahan abnormal dari vagina atau pendarahan tidak teratur.
Tapi, sampak sekarang belum ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan siklus menstruasi perempuan berubah karena vaksin Covid-19. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai penyebab.
Dr Bartos berpendapat bahwa perubahan siklus menstruasi ini mungkin juga disebabkan oleh stres. Karena, pandemi virus corona berkepanjangan ini telah memicu stres dari berbagai hal, mulai keuangan, kerjaan, pengasuhan anak dan lainnya.
Bahkan penelitian telah mengaitkan dampak stres pandemi virus corona dengan siklus menstruasi perempuan. Mereka cenderung mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau lebih berat akibat stres.
"Saya sudah menegaskan perubahan periode menstruasi sekali atau dua kali belum terlalu mengkhawatirkan. Jika perubahan itu terjadi 3-5 kalai atau lebih perlu diperiksakan," jelasnya.